Pertanianku – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mengekspor komoditas pangan, khususnya bawang merah ke Singapura dan Thailand. Jumlah ekspor kali ini mencapai 9 kontainer atau sekitar 247,5 ton dengan nilai mencapai 436.000 dolar Singapura atau setara Rp4,7 miliar.

Setelah sebelumnya RI melakukan impor bawang merah ke sejumlah negara seperti Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Timor Leste sebanyak 12 kontainer.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono mengatakan hal ini membuktikan Indonesia tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada bawang merah, tetapi juga berhasil mewujudkan kedaulatan bawang merah.
“Kita patut bersyukur dan berbangga hati, bahwa saat ini Indonesia tidak hanya telah mewujudkan swasembada bawang merah, tapi telah mampu mencapai kedaulatan bawang merah. Hari ini kita lepas ekspor yang kedua selama bulan Agustus tahun ini dari Surabaya ke Thailand dan Singapura,” kata Spudnik di Surabaya, dalam siaran pers Kementan, beberapa waktu lalu dilansir dari Antara (31/8).
Sejak 2016 lalu, Indonesia tak lagi mengimpor bawang merah. Padahal, pada 2014 negara ini masih mengimpor bawang merah untuk konsumsi dan benih sebesar 74.903 ton dan 17.429 ton pada 2015.
Namun pada 2016 tidak ada impor (NOL) untuk bawang merah konsumsi, dan bahkan mampu mengekspor sebesar 735 ton.
“Ini pencapaian yang luar biasa dari kinerja kita bersama di bawah komando Bapak Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Prestasi ini tentunya harus kita pertahankan dan tingkatkan di masa-masa mendatang. Tidak ada lagi kata impor, tapi kita terus ekspor,” ungkap Spudnik.
Bahkan, pihaknya optimistis volume ekspor bawang merah dapat bertambah dan pasar ke luar negeri dapat diperluas mulai tahun ini. Hal ini karena Indonesia berpotensi besar mengembangkan bawang merah.
“Sentra produksi yang semula terkonsentrasi hanya di Pulau Jawa, saat ini sudah mulai menyebar ke berbagai daerah seperti Bima, Solok, Enrekang, Bantaeng, Tapin, Maluku Tengah dan masih banyak lagi daerah lainnya,” tambahnya.
Pada 2016 luas panen bawang merah mencapai 149,6 ribu ha dengan produksi mencapai 1,45 juta ton serta luas tanam naik menjadi 22,5 persen dari tahun sebelumnya.
Tahun ini target produksi bawang merah naik 17,7 persen dari tahun lalu.
“Dengan jumlah produksi tersebut kita dapat memenuhi sendiri kebutuhan di dalam negeri 1,1 juta ton per tahun atau rata-rata sekitar 88.000 ton per bulan,” tutupnya.