RI Segera Terapkan Uji Coba Aspal-Karet Segera Dilakukan

Pertanianku – Baru-baru ini Indonesia mulai menerapkan International Tripartite Rubber Council (ITRC) guna meningkatkan produksi domestik karet dengan melakukan uji coba pemanfaatan karet alam untuk campuran aspal. Uji coba campuran beraspal karet alam dilakukan di Jalan Raya Sukabumi (Ruas Ciawi—Benda Km. 12), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PERA).

ri-segera-terapkan-uji-coba-aspal-karet-segera-dilakukan

“Sejak komitmen bersama yang dicanangkan 2015 silam, Pemerintah Indonesia sepakat memanfaatkan karet alam secara masif, khususnya dalam pembangunan infrastruktur domestik yang dibiayai APBN,” kata Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Nurlaila Nur Muhammad, seperti dikutip Okezone (7/12).

Uji coba merupakan implementasi komitmen bersama, yang dinyatakan pada 9 April 2015 oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian PU-PERA, Kementerian Perindustrian, Kementerian Penanian, Kementerian Perhubungan, dan BPPT serta didukung asosiasi.

“Kita ingin mengaplikasikan gagasan domestic demand creation. Gagasan tersebut disepakati tiga negara anggota lTRC (Indonesia, Thailand, dan Malaysia) pada pertemuan tingkat menteri di Kuala Lumpur, Malaysia, November 2014. Meningkatnya konsumsi domestik maupun global akan menjaga keseimbangan supply-demand agar harga stabil,” jelas Nurlaila.

Demo pengaspalan dilakukan sepanjang 200 m di satu sisi ruas Ciawi—Benda selebar 3,5 m dengan ketebalan 4 cm. Rencananya akan dilakukan uji coba skala penuh sepanjang 4,2 km. Campuran aspal yang digunakan merupakan jenis karet alam cair sebanyak 7% dan aspal yang digunakan untuk uji coba skala penuh seberat 200 ton.

Diperkirakan program ini akan menyerap karet alam sebanyak 840 kg. Pencampuran karet alam ke dalam aspal bermanfaat membuat jalan Iebih tahan cuaca dan beban. Kinerja akan dimonitor paling sedikit dalam dua musim (kemarau dan hujan) dan evaluasi dilakukan selama dua tahun.

“Kemendag optimis dengan sinergi antar-instansi, babwa penggunaan karet alam domestik pada produk berbasis karet alam meningkat, maka permintaan akan karet alam juga ikut meningkat sehingga produksi yang 85% berasal dari petani mampu diserap dan petani bisa menikmati harga yang baik,” tuturnya.

Kementerian PU-PERA membuat kesepakatan dengan Kementerian Perindustrian dan Pusat Penelitian Karet Indonesia untuk merealisasikan penggunaan karet alam jenis crumb rubber sebagai campuran aspal. Kemenperin membantu menyediakan peralatan mesin milling karet dan masterbatch aspal karet, serta mendorong industri untuk memproduksi aspal karet. Sementara itu, masterbatch akan dikembangkan oleh Pusat Penelitian Karet.

Kementerian PU-PERA akan melaksanakan uji coba penerapan aspal karet dari crumb rubber skala terbatas sepanjang 100 m dan skala Iapangan sepanjang 5 km, serta meneruskan penelitian untuk meningkatkan kadar karet alam dalam aspal karet.

Kerja sama akan terus dilakukan agar campuran aspal dengan karet alam jenis crumb rubber dapat terlaksana. Hal ini karena Iebih dari 95% produksi karet alam Indonesia adalah crumb rubber.