RI Tertarik Ekspor Jagung Ke Filipina

Pertanianku – Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman melihat peluang ekspor jagung ke Filipina cukup besar. Inilah yang membuat Mentan membidik negara tetangga tersebut sebagai tujuan ekspor salah satu komoditas pangan tersebut. Terlebih tahun lalu Indonesia telah mengekspor sebanyak 250 ribu ton jagung.

Upaya ekspor ini didukung dengan infrastruktur yang memadai, yakni melalui pelabuhan Bitung di Madado yang memiliki pelayaran ke Davao City (Filipina). Kapal besar tersebut, kata Mentan, nantinya akan membawa buah asal Filipina seperti durian dan kembali ke negara itu dengan komoditas asal Indonesia. “Nanti dia bolak-balik,” jelasnya seperti mengutip Antara beberapa waktu lalu.

Mentan tidak tahu pasti berapa nilai investasi kerja sama kedua negara. Sebab, hal itu tergantung situasi perkembangan dan akan dilakukan kajian lebih lanjut. Selain Filipina, Malaysia juga menjadi tujuan pasar ekspor jagung.

Terkait potensi tersebut, Mentan mengungkapkan harus dikejar guna mewujudkan mimpi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Ia berharap untuk mengoptimalkan ekspor jagung tersebut ke negara-negara tetangga lainnya.

Amran belum bisa memastikan berapa ton jagung yang akan diekspor tahun ini. Sebab, diakui menteri asal Bone ini, produksi jagung tergantung pada iklim. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah adanya peluang di dua negara tetangga. “Kita sudah ketemu Menteri Pertanian (Filipina), mau datang bulan September ke Indonesia,” ucapnya.

Peluang kerja sama ekspor jagung ke Malaysia dan Filipina adalah 4 juta ton, yakni 3 juta ton ke Malaysia dan 1 juta ton ke Filipina. Jika angka tersebut dapat dipenuhi, itu artinya menurut perhitungan Amran akan ada pemasukan sebesar Rp12 triliun—Rp15 triliun.