Risiko Hidroponik Tanpa Greenhouse

Pertanianku — Sering muncul pertanyaan, apakah perlu menggunakan greenhouse untuk naungan/atap, ataukah hal itu tidak perlu digunakan dalam sistem hidroponik? Tentu ada risikonya jika Anda bertanam dengan sistem hidroponik tanpa greenhouse, seperti berikut ini.

hidroponik tanpa greenhouse
Foto: Pixabay

1. Intensitas cahaya yang tinggi memengaruhi tanaman

Intensitas matahari yang tinggi merangsang pembentukan alkaloid yang terasa getir. Cahaya matahari yang intens, ditambah exposure time yang lama menyebabkan lettuce berwarna hijau tua, sedangkan lettuce semestinya bernuansa hijau muda.

Intensitas cahaya matahari yang tinggi menyebabkan proses fotosintesa asimilasi karbohidrat berjalan sangat tegas sehingga terjadi karbohidrat yang banyak sekali dan menyebabkan rasio C/N (karbohidrat/protein) sangat besar. Kemudian, tanaman cepat beralih ke fase generatif, dan menghasilkan tangkai bunga, disebut bolting dan menurunkan harga penawaran di supermarket.

2. Risiko hama tanaman

Hujan yang sering membasahi daun, menyebabkan lettuce peka terhadap penyakit cendawan Cercospora, penyakit cendawan mata kodok. Hal ini akan membuat lettuce tidak layak tampil dan tidak layak jual. Dengan meningkatkan asupan unsur hara Ca, P, K, Mg, dan mengurangi amonium, serangan ini bisa diperlunak.

Hal yang perlu diperhatikan jika tidak menggunakan naungan hidroponik adalah jeli dan teliti terhadap serangan hama. Ketika terdeteksi ada serangan hama, segera dilakukan penanganan, bisa juga dilakukan tindakan preventif sebelum hama menyerang, kita bisa menggunakan perangkap hama dan pengusir hama.

3. Sistem irigasi saat hujan

Hidroponik tanpa naungan greenhouse menggunakan irigasi dengan gully, biasanya menggunakan talang atau pipa PVC, di mana terdapat lubang tanam yang menghadap ke atas. Lubang yang menghadap langit inilah akan menampung air hujan ketika turun.

Hujan yang turun di Indonesia memiliki pH normal 5,6. pH ini sangat baik untuk menanam dengan hidroponik karena pada kondisi ini nutrisi tanaman mudah diserap untuk pertumbuhan.

Namun risikonya adalah ketika hujan air yang masuk gully akan masuk juga ke penampungan yang sudah berisi nutrisi. Karena air bertambah, kadar nutrisi jadi menurun. Perlu dibuatkan sistem irigasi yang mengatur aliran air saat hujan dan irigasi saat tidak hujan.