Pertanianku – Siapa yang tak mengenal si umbi putih ini? Aromanya yang khas kerap tercium dalam berbagai masakan. Umbi tanaman yang termasuk famili Liliaceae ini berasal dari Asia Tengah dan sudah ditanam lebih dari 5.000 tahun yang lalu. Ada sekitar 300 varietas bawang putih yang tumbuh di seluruh dunia. Tanaman yang memiliki nama ilimiah Allium sativum ini juga mempunyai berbagai nama lokal. Orang-orang Inggris menyebutnya garlic, orang Arab menamainya thoam, dan di Jerman disebut dengan knoflook. Sementara itu, di Indonesia bawang putih memiliki beberapa nama daerah, di antaranya lasuna moputi (Manado), pia moputi (Gorontalo), lasuna kebo (Makassar), bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa), bhabang pote (Madura), dan kasuna (Bali).
Bawang putih berbentuk umbi dengan diameter sekitar 7 cm dan umumnya terdiri atas sekumpulan siung. Kulitnya tipis seperti perkamen berwarna putih. Akarnya berupa serabut yang keluar dari bagian bawah umbi. Bila bawang putih dikunyah, akan terasa pedas dan panas. Bau bawang putih yang menyengat seperti belerang mungkin tidak disukai oleh sebagian orang. Akan tetapi, justru dari baunya yang menyengat itulah yang mempunyai segudang khasiat untuk kesehatan. Khasiat bawang putih sebenarnya sudah diketahui sejak dulu. Bahkan, mungkin sejak dikembangkannya tanaman ini ribuan tahun yang lalu. Dalam catatan sejarah Mesir Kuno, bawang putih telah berperan penting dalam menunjang keberhasilan pembuatan bangunan-bangunan bersejarah, seperti piramida dan Sphinx. Bawang putih diberikan ke dalam makanan para budak-budak yang dipekerjakan untuk membangun piramida dan Sphinx tersebut. Mereka percaya bahwa bawang putih berkhasiat memberikan daya tahan tubuh yang luar biasa. Kheops, piramida besar yang dibangun 4.600 tahun yang lalu untuk menghormati Pharao Kheops itu merupakan salah satu buktinya. Membangun piramida yang terdiri atas 2,4 juta balok batu dengan berat masing-masing 1,2—1,5 ton bukanlah suatu pekerjaan yang ringan. Apalagi piramida ini dibangun di atas dataran tinggi Ginza. Dalam suatu prasasti yang terdapat dalam piramida tersebut dijelaskan bahwa sebagian besar sayur yang diberikan kepada pekerjanya ialah bawang putih.
Pada masa perang dunia pertama, bawang putih mempunyai peranan penting dalam pengobatan para prajurit yang terluka di medan perang. Peranan bawang putih ini terulang kembali dalam perang dunia kedua. Pada waktu itu, bagian pelayanan kesehatan telah mencatat bahwa beribu-ribu ton bawang putih digunakan selama perang tersebut berkecamuk. Bawang putih juga sempat mendapat julukan Russian penicillin karena para tentara Rusia yang kehabisan penisilin menggunakan bawang putih untuk pengobatan luka mereka.
Bagi bangsa Roma, bawang putih bahkan dianggap sebagai sumber kekuatan. Tentara Roma yang dikenal gagah perkasa di medan pertempuran, ternyata tidak dapat dipisahkan dengan bawang putih. Seperti ketagihan, mereka selalu ingin makan bawang putih dalam jumlah yang banyak. Konon, bawang putih ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dan semangat. Discorides, ketua tim dokter yang bertugas pada tentara Roma sekitar abad kedua, selalu memberikan resep bawang putih kepada para pasukannya untuk mengatasi keluhan gangguan pernapasan dan gangguan pencernaan.
Bawang putih memang akrab dengan dunia prajurit dan peperangan sehingga tidak mengherangkan bila ada anggapan bahwa pada masa itu bawang putih merupakan bagian penting dalam peperangan. Bawang putih sangat dipercaya untuk meningkatkan kekuatan dan mempertahankan daya tahan tubuh. Bahkan, tentara Phunicia dan Viking
dari Normandia selama pelayarannya mengarungi samudera selalu dibekali bawang putih dalam jumlah yang banyak. Tidak hanya bagi prajurit, bagi para atlet pun bawang putih mempunyai andil yang cukup besar. Atlet-atlet Yunani Kuno yang dikenal memiliki fisik kuat dan stamina yang tinggi itu juga sudah terbiasa mengonsumsi bawang putih. Selain dicampurkan ke dalam makanan, mereka juga kerap menyantap bawang putih dalam keadaan mentah.
Lain halnya di Bulgaria, bawang putih merupakan salah satu makanan kegemaran di negara ini. Negara ini terkenal dengan penduduk aslinya yang rata-rata berumur panjang. Bahkan, cukup banyak pula yang berumur lebih dari 100 tahun dan masih sanggup bekerja normal setiap harinya. Mungkin hal tersebut dipengaruhi pula oleh kebiasaan mereka mengunyah bawang putih.
Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak ditemukan khasiat bawang putih bagi kesehatan yang kemudian diuji melalui serangkaian penelitian. Beberapa khasiat bawang putih antara lain membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi risiko kanker, serta mencegah penyakit jantung koroner dan stroke.
Sumber: Buku Umbi Ajaib Tumpas Penyakit