Riwayat Umbi Bidara Upas

Pertanianku   Upas Bidara upas atau Merremia mammosa merupakan tanaman dari jenis umbi-umbian yang biasa tumbuh di perkebunan, tepi hutan, maupun ladang. Beberapa nama ilmiah lainnya yakni Batatta mammosa, Convoivuius mammosa, atau lpomoea mammosa. Menurut sejarahnya, tanaman bidara upas berasal dari negara Filipina, tetapi dapat pula dijumpai di daerah tropis, khususnya di Indonesia. Daerah penyebaran bidara upas antara lain di daerah Jawa Tengah tepatnya di Solo, Yogyakarta, Maluku (Ambon), dan Sumatera.

 Riwayat Umbi Bidara Upas

Di Indonesia, nama sebutannya pun banyak. Misalnya blanar, widara upas, hailale (Ambon). Masyarakat tradisional Jawa mengenal tanaman ini dengan sebutan widoro upas yang berarti antibisa atau antiracun. Mereka memanfaatkan tanaman ini sebagai obat untuk berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh keracunan bahan makanan/minuman, dan penawar racun akibat gigitan binatang berbisa.

Bidara upas tumbuh merayap atau membelit dengan panjang 3—6 m. Batang tanaman berukuran kecil, bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Bidara upas umumnya tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman sebagai tanaman obat pada ketinggian 250 m dpl. Bunganya berbentuk seperti lonceng, berwarna putih bercorak merah muda, ukuran panjang 7—8 cm dengan 4 helai kelopak. Umbinya mirip ubi jalar dan dapat dikonsumsi. Bila tanahnya kering, tidak tergenang air, serta gembur, berat umbi dapat mencapai 5 kg atau lebih. Letak umbi berkumpul dalam tanah. Kulit umbi berwarna kuning kecokelatan, tebal, dan bergetah. Umbi berwarna putih, tetapi bila kering warnanya berubah menjadi cokelat. Bila dikonsumsi mentah, umbi bidara upas berasa kelat, getir, dan tawar.

 

Sumber: Buku Umbi Ajaib Tumpas Penyakit