Pertanianku— Rorak adalah saluran buntu yang menyerupai got dengan ukuran tertentu dan dibuat pada bidang olah teras dan sejajar dengan garis kontur. Aliran buntu ini berfungsi untuk menjebak aliran permukaan dan tanah yang erosi serta berfungsi sebagai wadah penampung bahan organik yang berguna sebagai unsur hara bagi tanaman.

Umumnya, rorak dibuat di sebelah pokok tanaman sebagai tempat menaruh pupuk organik dan sebagai lubang drainase.
Ketika hujan deras, rorak berfungsi sebagai lubang drainase untuk mempercepat proses penyusutan air hujan yang mengenang di atas permukaan tanah. Air yang menggenang dapat menjadi masalah baru bagi petani karena akan memicu munculnya penyakit dan hama.
Pada areal perkebunan yang cukup luas, air yang menggenang di atas permukaan tanah membutuhkan waktu cukup lama untuk keluar melalui saluran drainase. Oleh karena itu, rorak dibuat di sekitar area tanam untuk mempercepat air yang menggenang keluar dari hamparan pertanaman, khususnya untuk tanah bertekstur berat dan berada di daerah dengan iklim yang sangat basah.
Di perkebunan kakao, rorak dibuat sepanjang 100 cm, lebar 30—50 cm dengan kedalaman 30—50 cm. Lubang saluran tersebut dibuat sejauh 75—100 cm dari pokok tanaman, bergantung pada lebar teras yang tersedia di areal tanam.
Pada dasarnya pembuatan rorak bertujuan untuk mencegah hilangnya tanah lapisan atas yang disebabkan oleh erosi dan aliran permukaan (run off) yang biasa terjadi di musim hujan, menampung air hujan dan aliran permukaan dari bagian atas serta partikel tanah yang terbawa dari bagian atas, mengembalikan tingkat produktivitas tanah, serta menampung bahan-bahan organik seperti sisa tanaman yang berguna sebagai sumber unsur hara.
Satu hektare lahan kering dengan kemiringan 3—5 persen biasanya membutuhkan 30 rorak. Ketinggian tempat budidaya kurang dari 1.500 m dpl. Lahan tersebut masih digunakan oleh petani tetapi sudah mengalami produktivitas.
Cara pembuatan rorak cukup sederhana, bersihkan lahan dari semak dan gulma. Lakukan pengukuran pada bidang olah sesuai dengan kontur. Selanjutnya, pasang ajir pada ketinggian yang sama. Ukur volume rorak yang akan dibuat dengan ukuran standar, kemudian gali membentuk huruf U menghadap lereng. Rorak yang sudah dibuat harus dirawat secara berkala agar berfungsi dengan baik.