Ruangan Pendukung dalam Usaha Budidaya Jamur

Pertanianku – Jamur merupakan salah satu komoditas yang budidayakan saat ini. Hal ini karena permintaan jamur semakin banyak. Ditambah saat ini benyak makanan yang terbuat dari olahan jamur yang sangat lezat dan banyak disukai masyarakat.

Untuk memulai usaha budidaya jamur diperluakan ruangan pendukung yang dipersiapkan secara khusus agar tata kelola budidaya jamur dapat berjalan semestinya. berikut beberapa ruangan pendukung dalam usaha budidaya jamur yang bisa digunakan.

  1. Kantor

Ruangan ini biasanya digunakan pekerja untuk merencanakan produksi, koordinasi dengan para pekerja, dan administrasi yang berkaitan dengan proses, baik pembuatan bibit jamur maupun budidaya jamur.

  1. Gudang bahan baku dan bahan bantu

Gudang bahan baku untuk menyimpan bahan baku, baik untuk pembuatan bibit jamur maupun media tanam untuk budidaya. Sementara itu, gudang bahan bantu biasanya untuk menyimpan bahan bantu, baik dalam proses pembuatan bibit maupun budidaya jamur.

  1. Ruangan penyiapan media

Ruangan penyiapan media untuk pembibitan dan budidaya jamur. Ruangan untuk pembibitan ini digunakan untuk menyiapkan media bibit jamur, mulai dari proses pembersihan bahan baku, pemasakan bahan baku, penirisan bahan baku, pencampuran bahan baku dan bahan bantu, pengemasan media, hingga proses sterilisasi media.

Ruangan ini biasanya terdapat bak-bak untuk pencucian bahan baku, tempat untuk meniriskan media, tempat untuk mencampur media serta alat sterilisasi. Adapun ruangan penyiapan media budidaya ini untuk menyiapkan media tanam jamur, mulai dari proses pembasahan bahan baku, pencampuran bahan baku dan bahan bantu, pembalikan media tanam, pengemasan media tanam, dan proses sterilisasi media.

  1. Ruangan inokulasi

Ruangan inokulasi digunakan untuk proses transfer miselium dalam keadaan steril. Proses inokulasi biasanya dilakukan di dalam laminar air flow (LAF). Ruanga inokulasi perlu dijaga kebersihan dan higienitasnya. Dilakukan sanitasi setiap hari agar ruangan ini benar-benar steril bebas dari mikroorganisme yang akan mengontaminasi, baik media bibit maupun media tanam jamur. Agar ruangan inokulasi steril, dapat dilakukan penyemprotan formalin 2% atau alkohol 70% setiap selesai proses inokulasi. Pemasangan lampu UV (ultra violet) juga untuk membantu mensterilkan ruangan inokulasi karena dapat membunuh mikroorganisme pengganggu. Ruangan inokulasi tidak mempunyai ventilasi udara karena akan menjadi pintu masuknya kontaminan. Biasanya ruangan inokulasi pada perusahaan besar disertai dengan alat pendingin AC.

  1. Ruangan inkubasi

Ruangan inkubasi digunakan untuk membantu menumbuhkan miselium jamur pada media tanam hasil proses inokulasi. Dalam proses budidaya, ruang inkubasi di dalam kumbung untuk menyimpan media tanam yang telah diinokulasi. Kondisi lingkungan disesuaikan dengan syarat tumbuh miselium jamur. Suhunya diatur, misalnya, suhu inkubasi miselium jamur kancing berkisar 22—25o C, sedangkan suhu inkubasi miselium jamur merang 30—32o C.

Biasanya kelembapan udara ruangan inkubasi antara 40—50%. Kelembapan udara (RH) yang terlalu tinggi akan memberikan kesempatan mikroorganisme lain berkembang dengan baik yang akan mengakibatkan kontaminasi pada media bibit jamur. Untuk membantu menurunkan suhu dan kelembapan ruangan inkubasi, dapat menggunakan air conditioner (AC) agar stabilitas lingkungan ruangan inkubasi terjaga.

 

Sumber: Buku Panduan Lengkap Jamur