Pertanianku — Pakan menjadi unsur penting dalam proses beternak sehingga ketersediaannya harus berlangsung secara kontinu. Salah satu upaya untuk mengefisiensi biaya pakan adalah menanam pakan hijauan sendiri di sekitar area peternakan. Ada banyak jenis hijauan yang bisa ditanam, salah satu hijauan yang bagus ditanam adalah rumput steno.

Rumput steno atau rumput st.agustine juga sering disebut dengan rumput kerbau bernama Latin Stenotaphrum secundatum. Rumput ini memiliki keistimewaan, yaitu tingkat kecernaannya lebih dari 60 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kecernaan rumput jenis lainnya yang rata-rata hanya 50 persen.
Rumput ini bisa diberikan untuk hewan ternak seperti kambing, domba, atau sapi. Bahkan, rumput ini bisa menjadi pakan favorit karena bercita rasa lembut, batangnya lunak, pendek, dan tidak berbulu.
Kandungan protein kasar dalam rumput ini terbilang lebih tinggi dibandingkan jenis rumput lainnya. Selain itu, rumput sudah bisa dipanen setelah berumur 45 hari dengan kandungan nutrisi yang sudah terbilang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan nutrisi hewan ternak, seperti serat deterjen enteral dan serat deterjen asam masing-masing 69,22 persen dan 35,15 persen.
Sebaiknya, rumput tidak telat untuk dipanen karena bisa menyebabkan penurunan nilai nutrisi. Oleh karena itu, peternak harus rutin melakukan pemotongan rumput secara teratur.
Rumput ini bisa ditanam di bawah naungan seperti di bawah pohon kelapa, kelapa sawit, atau karet. Oleh karena itu, penanamannya bisa dilakukan secara tumpang sari dan tidak memerlukan lahan khusus. Dengan begitu, usaha peternakan bisa diintegrasikan dengan usaha perkebunan.
Namun, rumput steno tetap bisa ditanam pada lahan gembala yang sering digunakan peternak untuk menggembalakan ternaknya. Jika ditanam di lahan gembala, sebaiknya lakukan penanaman secara bergiliran dengan membagi lahan menjadi beberapa petak yang dilengkapi dengan pagar pembatas. Tujuannya, agar rumput di lahan gembala bisa tersedia setiap hari.
Rumput steno bisa dipanen lebih cepat pada musim hujan, yakni di umur 30—40 hari. Adapun pada musim kemarau, rumput baru bisa dipotong setelah berumur 60 hari. Selain daya tumbuhnya cepat, rumput ini juga memiliki daya tahan yang kuat serta rhizome dan stolon yang padat. Hal inilah yang menyebabkan rumput ini mampu bersaing dengan tanaman gulma dan tanaman penggembalaan lainnya yang lebih berat.