Saat Menetas, Begini Cara Anak Ayam Pecahkan Cangkang Telur!

Pertanianku — Pernahkan terlintas di pikiran Anda tentang bagaimana caranya calon anak ayam menetas dari cangkang telur yang membungkus tubuhnya? Bukankah cangkang telur memiliki struktur yang kuat yang sulit dipecahkan?

anak ayam
Foto: anak ayam

Ternyata itu semua karena peran protein osteopontin yang terkandung pada cangkang telur. Protein osteopontin akan menguatkan cangkang telur supaya calon anak ayam terlindungi sebelum akhirnya menetas. Dengan kata lain, semakin tinggi kadar protein, maka akan semakin tebal dan kuat cangkang telur tersebut.

Kandungan protein osteopontin semakin hari terus berkurang mengikuti waktu penetasan telur. Cangkang pun kian menipis sehingga anak ayam pun nantinya dapat dengan mudah untuk menembus keluar dari telur.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti asal Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Spanyol ini mengungkap fakta tersebut. Hasil studi itu diterbitkan dalam Jurnal Science Advances.

“Cangkang telur sangat kuat dan tangguh, sesuai dengan fungsinya,” kata Marc McKee, salah satu peneliti sekaligus profesor biologi sel Universitas McGill, dikutip dari Newsweek, Sabtu (31/3/2018).

Kesimpulan itu didapatkan mereka setelah mengambil sejumput tipis lapisan kulit telur. Selanjutnya, lapisan tersebut ditaruh di bawah mikroskop yang canggih demi mendapatkan hasil yang akurat. Mikroskop tersebut mampu mengamati hingga struktur nano, sehingga konsentrasi mineral pada kulit telur pun bisa terlihat.

Berdasarkan pengamatan tersebut, didapatkanlah protein osteopontin, sebagai struktur nano cangkang telur. Ketakjuban terhadap cangkang telur pun dilontarkan para peneliti. Pasalnya, ayam hanya butuh waktu sekejap untuk membentuk struktur cangkang telur yang begitu kompleks.

McKee bahkan menyatakan bahwa pembuatan cangkang telur sebagai sistem mineral tercepat yang pernah dikerjakan organisme hidup. “Seekor ayam petelur membentuk cangkang telur seberat 0,2 ons selama 17 jam, dan itu hampir setiap hari,” kata McKee.

Sementara itu, karena penemuan protein dalam cangkang telur ini, timbul ide dari peneliti untuk merancang nanomaterial yang ringan tapi kuat. Diharapkan nanomateri tersebut membantu dunia industri, dari mulai bidang elektronik hingga kesehatan.