Saat Ramadan Permintaan Kelapa Muda Naik 300%

Pertanianku – Ketika Ramadan tiba, permintaan kelapa muda pasti akan melonjak naik. Seperti halnya di Kabupaten Lebak, Banten ketika Ramadan datang permintaan kelapa akan meningkat sebanyak 300 persen dari biasanya.

“Kami merasa kewalahan melayani permintaan kelapa muda itu,” ungkap seorang penampung kelapa muda, Samian, seperti melansir Okezone (6/6).

Permintaan kelapa muda selama Ramadan meningkat tajam sehingga terpaksa mendatangkan dari wilayah Lebak Selatan dan Pandeglang. Saat ini, pasokan kelapa muda dari wilayah Lebak Tengah tidak memenuhi permintaan pedagang.

Biasanya, dirinya mendatangkan kelapa dari Lebak Tengah, yakni Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunung Kencana. Namun, pihaknya merasa kewalahan melayani permintaan para pedagang kelapa muda itu. Mereka—para pedagang—ada yang datang dari Tangerang dan Jakarta.

“Kami bisa menjual kelapa muda mencapai 3 ton dari sebelumnya 1 ton per hari dengan harga Rp8.000 per butir,” ujarnya.

Menurut dia, selama ini permintaan kelapa muda bisa terpenuhi karena mendatangkan dari wilayah Lebak Selatan dan Pandeglang. Para pedagang itu sudah berlangganan sehingga hampir setiap hari dipasok ke daerahnya.

Permintaan kelapa muda selama Ramadan itu untuk dijadikan sebagai minuman berbuka puasa. Kelebihan kelapa muda lainnya adalah minuman yang menyehatkan dan bisa mematikan racun dalam tubuh juga tidak memiliki efek samping.

“Kami kini sangat kesulitan untuk mendapatkan kelapa muda dengan jumlah banyak karena banyak pohon kelapa ditebang,” ujarnya.

Tidak jauh berbeda dengan Ujang seorang pedagang kelapa muda di Rangkasbitung selama bulan puasa permintaan kelapa muda meningkat drastis sehingga mengakibatkan omzet penjualan kelapa muda meningkat 100%.

Kebanyakan warga membeli kelapa muda diminta dibelah dan sari ataupun buah kelapa dimasukkan ke plastik untuk dibawa pulang sebagai bahan buka puasa. Selain itu, ada yang membeli minta tidak dibelah dan masih berbentuk utuh.