Sanitasi Kebun, Kunci Keberhasilan Budidaya Cabai

Pertanianku — Menanam satu tanaman cabai mungkin tidak terlalu sulit karena tidak rawan terserang penyakit dan hama, serta bisa mendapatkan unsur hara yang cukup. Namun, beda cerita kalau cabai yang ditanam lebih dari satu, bahkan hingga ratusan tanaman. Anda akan menemui berbagai macam permasalahan di pertengahan budidaya cabai yang dapat menyebabkan pohon cabai tidak berbuah.

budidaya cabai
foto: Pertanianku

Budidaya cabai dalam skala besar bisa dibilang gampang-gampang susah. Budidaya cabai setidaknya memerlukan 4 unsur yang terlibat di dalamnya, yaitu oksigen yang akan berkaitan dengan pengolahan lahan, air, sinar matahari, dan bahan organik. Jika keempat unsur tersebut sudah terpenuhi, proses budidaya cabai sudah bisa dijalankan tanpa ada masalah.

Untuk memasok kebutuhan unsur hara, pembudidaya bisa menggunakan pupuk kandang dan pupuk NPK. Pupuk tersebut diberikan ketika proses pengolahan tanah. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang ayam dengan dosis 50—60 ton per hektare. Sementara itu, pupuk NPK yang digunakan adalah NPK 16:16:16 dengan dosis 5 gram setiap tanaman.

Pupuk NPK juga perlu diberikan selama masa pemeliharaan dengan cara dikocor dan difermentasikan dengan EM4 setiap satu bulan sekali.

Namun, meski unsur hara sudah terpenuhi setiap bulannya, Anda tetap saja bisa mengalami kejadian gagal panen karena serangan hama dan penyakit. Penggunaan pestisida tidak selalu ampuh untuk mengatasi serangan hama yang sudah telanjur merajalela di kebun. Salah satu cara paling ampuh untuk menangani permasalahan tersebut adalah penerapan sanitasi kebun dan pemeliharaan tanaman.

Budidaya cabai akan lebih maksimal apabila sanitasi kebun dioptimalkan. Saat sanitasi atau kebersihan lahan terjaga, pertumbuhan gulma bisa lebih dikendalikan. Gulma merupakan pengganggu yang bisa menyerap nutrisi di dalam tanah dan menjadi inang bagi beberapa jenis hama.

Dengan menerapkan sanitasi kebun yang baik, penggunaan pestisida bisa lebih dikurangi sehingga biaya operasional untuk pestisida bisa berkurang. Pestisida hanya perlu diaplikasikan seminggu sekali dan aplikasinya harus dilakukan secara bergantian dengan jenis pestisida lain, sesuai dengan jenis hama yang menyerang.

Sementara itu, untuk mengembalikan kondisi tanaman yang sudah terserang hama dilakukan dengan memenuhi kebutuhan unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Dengan begitu, tanaman cabai yang rusak bisa segera membaik dan memunculkan tunas baru.

Masih ada banyak lagi info menarik tentang cabai yang sangat berguna untuk Anda yang ingin mulai melakukan budidaya cabai serta bisnis cabai. Informasi tersebut dipaparkan dengan jelas di dalam buku Cabai: Prospek Bisnis dan Teknologi Mancanegara. Untuk mendapatkannya sebagai referensi, Anda bisa langsung menghubungi WhatsApp admin Penebar Swadaya.