Pertanianku —Tanaman sansivieria terkenal dengan bentuknya yang unik, memiliki corak dan perpaduan warna yang indah. Tanaman ini sering ditanam untuk mempercantik rumah atau gedung. Tahukah Anda bahwa fungsi sansivieria tidak hanya sebatas untuk mempercantik, tetapi termasuk kelompok tanaman pembersih udara.

Ada sekitar 600 spesies sansivieria yang tersebar di seluruh dunia. Tanaman hias ini berasal dari Afrika Barat dan menyebar ke Nigeria Timur lalu ke Congo. Di Indonesia, sansivieria lebih sering dikenal dengan sebutan lidah mertua.
Sansivieria termasuk golongan tanaman crasulaceaen Acid Metabolism, yaitu mengumpulkan cahaya pada siang hari dan melakukan proses fotosintesis di malam hari. Oleh karena itu, tanaman ini tidak akan mengganggu persediaan oksigen pada malam hari jika ditempatkan di dalam ruangan.
Tanaman hias ini terbilang cukup mudah ditanam karena tidak membutuhkan terlalu banyak air dan cahaya matahari. Sansivieria membutuhkan cahaya matahari sekitar 40 persen untuk berkembang biak. Selain itu, tanaman ini juga mampu tumbuh di negara yang memiliki 4 musim.
Sansivieria sering digunakan sebagai tanaman di dalam ataupun di luar ruangan karena bentuknya yang tidak melebar. Kebanyakan orang menanam sansivieria sebagai tanaman pembersih udara karena mampu menyerap zat-zat polutan yang beracun.
Berdasarkan hasil riset, tanaman ini mampu menyerap 107 unsur dalam polusi udara melalui dua proses. Pertama, menangkap polutan melalui stomata. Proses penangkapan tersebut terjadi secara bersamaan dengan proses respirasi, transpirasi, dan fotosintesis. Polutan yang tertangkap akan dipecah menjadi ion yang bisa diserap jaringan tanaman.
Cara kedua penyerapan polusi dilakukan bersamaan dengan pengeluaran oksigen melalui akar tanaman saat melakukan transpirasi.
Senyawa yang bisa diserap oleh tanaman cantik ini adalah formaldehida, chloroform, bennea, xylene, dan trichloroethylene. Anda cukup memelihara sansivieria berdaun empat helai untuk membersihkan udara di dalam ruangan seluas 75m2.
Selain menekan polusi, tanaman juga sudah terbukti dapat menjadi antibakteri yang mampu menekan pertumbuhan mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TBC.