Pertanianku — Sapi kobe penghasil daging wagyu memang punya perlakuan khusus dalam perawatannya. Itulah mengapa harga dagingnya juga fantastis. Satu kilogram daging wagyu dapat dibandrol 30.000 yen atau mencapai Rp3 juta.
Secara umum, sapi penghasil daging wagyu disebut sapi kobe. Namun khususnya, terdapat empat ras sapi kobe yang biasa diternakkan. Ras tersebut mencakup sapi hitam jepang (Kuroge washu) yang mencapai 90 persen dari total peternakan, sapi cokelat jepang (Akage washu), sapi tanpa tanduk jepang (Mukaku washu), dan sapi tanduk pendek jepang (Nihon tankaku washu).
Peternak sapi kobe tidak pernah main-main saat merawat binatang ternaknya tersebut. Sapi-sapi itu diperlakukan dengan sangat telaten seperti merawat seorang raja. Hal ini ditujukan agar daging yang dihasilkan menjadi sempurna.
Pakan
Pakan yang diberikan para peternak selalu paling unggul. Berbagai buah-buahan, sayuran, dan rumput segar diberikan. Pakan tidak boleh layu dan beragam jenis pakan tersebut diberikan untuk memenuhi nutrisi kebutuhan sapi. Sapi kobe tidak pernah memakan rumput atau jerami yang sudah layu.
Diajak berbincang dan berjalan-jalan
Sapi kobe dirawat seperti merawat manusia. Setiap pagi, para peternak akan mengelus sapi dan diajak berbincang. Setelah itu, sapi kobe diajak berjalan-jalan melihat pemandangan. Tujuan dari perlakuan tersebut agar sapi tidak mengalami stres.
Lokasi kandang yang khusus
Tentunya, Anda tidak akan menemukan kandang sapi di daerah perkotaan. Peternak sapi kobe membangun kandang sapi di daerah pegunungan yang sepi dan memiliki pemandangan indah.
Musik klasik
Musik klasik diputar dan diperdengarkan agar sapi rileks. Rileksasi ini dapat meningkatkan emosi positif pada sapi. Dampaknya, nafsu makan sapi akan bertambah.
Pijat sapi
Tak hanya dielus dan diajak berjalan-jalan, sapi kobe juga mendapat perlakuan istimewa dengan dipijat. Tujuan utamanya adalah agar sapi menjadi rileks. Pijat sapi juga akan membuat kulit dan bulu mereka semakin lembut dan bercahaya.
Diet bir atau sake
Selama musim hujan, sapi diberi bir sebagai konsumsi pakannya. Bir dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan ketika lingkungan tidak mendukung dan nafsu makan sapi mulai menurun. Bir atau sake juga dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan yang sama, yakni menambah nafsu makan.