Pertanianku— Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang pelepasan introduksi rumpun sapi Wagyu di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu upaya dari Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) untuk menjaga persediaan daging berkualitas premium di Indonesia.
“Intinya kami terus berupaya menyediakan kemudahan bagi masyarakat yang ingin daging berkualitas premium, salah satunya sapi Wagyu ini,” ujar Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan seperti dikutip dari laman ditjennak.pertanian.go.id.
Sapi Wagyu merupakan salah satu jenis sapi yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Sapi premium ini merupakan tipe sapi yang tenang dan tidak temperamental. Sapi ini juga mudah beradaptasi dengan kondisi iklim yang berbeda dari lingkungan aslinya.
Saat baru lahir, sapi berukuran sekitar 30—40 kg, ukuran yang tidak terlalu besar membuat induk sapi lebih mudah melahirkannya. Sapi ini juga memiliki tingkat reproduksi yang cukup tinggi. Sapi betina yang sudah dewasa meski belum berusia dua belas bulan sudah bisa melakukan perkawinan.
Sementara itu, satu sapi jantan bisa mengawini betina 50 persen lebih banyak daripada breed (jenis) lainnya. Keunggulan sapi ini lainnya yang disukai oleh peternak ialah kemampuannya dalam mengonversi pakan gandum atau hijauan menjadi daging yang berkualitas. Jika dilihat dari kelebihannya, sapi ini memang termasuk sapi unggulan.
Wagyu berasal dari Jepang, penamaannya diambil dari dua kata, yaitu wa yang berarti Jepang dan gyu berarti sapi. Jadi, Wagyu merupakan daging sapi yang berasal dari Jepang.
Di negara asalnya, sapi ini diternak dengan perawatan yang sangat baik meskipun proses peternakan dilakukan secara tradisional. Salah satu keunggulan daging Wagyu yang disukai oleh konsumen ialah pola marbling yang halus, berlimpah, dan terdistribusi secara merata di seluruh otot.
Daging Wagyu juga memiliki kandungan asam lemak shomifuri yang kaya Omega-3 dan mengandung kolesterol yang baik bagi jantung. Kandungan lemak tak jenuh daging Wagyu sekitar 30 persen, lebih tinggi dibandingkan daging sapi biasa.
Tingginya konsentrasi lemak tak jenuh ini menyebabkan daging Wagyu berbeda dengan daging sapi pada umumnya. Tak heran, daging wagyu terkenal sebagai daging premium.