Pertanianku – Dahulu, banyak orang yang memelihara ayam secara ekstensif atau secara tradisional. Pola seperti ini hampir tidak memperhatikan aspek teknis dan perhitungan usaha. Cara ini menghasilkan ayam berpopulasi rendah karena sebagian besar ayam mati sebelum dewasa. Penyebabnya, lingkungan kurang mendukung pertumbuhan sehingga ayam mudah sakit, lalu mati.
Pola itu dapat diperbaiki agar produktivitas, kualitas, dan perhitungan secara ekonomi lebih baik. Untuk itu, peternak harus memiliki kerangka konsepsional sebagai pedoman dasar pengelolaan ternaknya. Inti konsepnya bertumpu pada hakikat usaha peternakan. Unsur-unsur tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Pemilihan bibit yang unggul.
2) Pencegahan dan pemberantasan hama/ penyakit.
3) Penyediaan kandang.
4) Pemberian pakan yang cukup dan berkualitas.
5) Pengelolaan produksi.
6) Penanganan pascapanen.
7) Pemasaran/manajeman usaha.
Dengan menerapkan program tersebut, diharapkan peternak dapat meningkatkan produktivitas, potensi, dan sumber daya ternak agar menjadi lebih efisien. Sumber daya yang dimaksud adalah penggunaan lahan, tenaga kerja, air, bahan pakan, dan bahan penunjang lainnya secara rasional. Pengelolaan ayam elba secara efektif dapat ditempuh dengan tiga tahap produksi, yaitu menghasilkan telur tetas, DOC, dan pembesaran ayam siap produksi. Masing-masing tahap dapat dikelola sebagai usaha tersendiri, atau bisa juga mengelola seluruh unit usaha tersebut secara terpadu.
Sumber: Buku Ayam Elba Kampung Petelur Super