Sarana Penunjang Budi Daya Gurami

Pertanianku – Jika lokasi dan wadah sudah ditentukan dan dipersiapkan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan sarana yang akan mendukung kegiatan budi daya gurami yang selanjutnya akan disebut sebagai sarana produksi perikanan (saprokan).

Sarana Penunjang Budi Daya Gurami

Saprokan tersebut terdiri dari beberapa sarana yang berbeda, seperti serokan, sosog dan ijuk, selang atau pipa paralon, jaring hapa, suplemen dan vitamin, obat-obatan, blower, pompa, serta timbangan. Semua sarana tersebut memiliki kegunaan masing-masing.

  1. Serokan digunakan untuk menangkap benih dan induk. Bisa juga digunakan untuk menangkap cacing sebagai pakan benih. Sementara itu, selang berfungsi untuk mengalirkan air atau sipon.
  2. Sosog dan ijuk digunakan sebagai “alat” bagi induk gurami dalam membuat sarang. Sosog merupakan rumah sarang berbentuk kerucut yang terbuat dari anyaman bambu. Ijuk adalah substrat sarang sebagai tempat induk gurami dalam menempelkan telurnya saat pemijahan.
  3. Jaring hapa digunakan ketika proses sortir atau untuk memisahkan gurami yang sakit.
  4. Suplemen dan vitamin biasanya digunakan untuk merangsang nafsu makan atau meningkatkan daya tahan tubuh gurami.
  5. Obat-obatan berfungsi sebagai pencegah atau perawatan gurami yang sakit.
  6. Timbangan biasanya untuk mengukur bobot induk atau bobot saat panen.
  7. Blower berfungsi untuk menyuplai oksigen, biasanya diterapkan pada telur atau aplikasi di dalam akuarium.
  8. Pompa digunakan untuk menyuplai air dari sumber air ke kolam atau menguras air kolam.
  9. Bangunan atau saung berfungsi sebagai tempat istirahat dan tempat menyimpan saprokan.

Keberadaan sarana harus diperhatikan, terutama saat menyimpannya supaya tidak menyulitkan ketika akan digunakan. Selain itu, kebersihan dari saprokan juga harus dijaga supaya penyebab penyakit dapat dihindari. Tentu saja pemilik tidak ingin usaha budi daya gurami miliknya gagal karena sarana yang digunakan kotor. Kondisi kotor inilah yang bisa mendatangkan bibit-bibit penyakit. Penyakit tersebut akan masuk ke dalam perairan dan menyebabkan gurami yang ada menjadi sakit, bahkan mengalami kematian.

 

Sumber: Buku Sukses Budi Daya Gurami di Lahan Sempit dan Hemat Air