Sauerkraut, Sawi Asin Khas Jerman

Pertanianku — Menu olahan sawi asin cukup terkenal di Indoensia. Sawi yang difermentasi sehingga menghasilkan rasa unik dan memiliki daya simpan lebih lama. Tak cuma di Indonesia, olahan identik sawi asin juga ada di Eropa, tepatnya di Jerman. Sauerkraut adalah nama makanan olahan ini.

Sauerkraut adalah
Foto: pixabay

Sawi asin sendiri tidak memiliki rasa asin, tetapi lebih cenderung rasa asam akibat fermentasi mikroorganisme pada sayuran sawi. Pengasinan adalah proses yang dilakukan, yaitu pemberian garam pada sayur sawi sehingga menjadi habitat yang sesuai bagi mikroorganisme untuk memfermentasi.

Begitu pula dengan sauerkraut. Makanan ini dibuat oleh fermentasi berbagai bakteri asam laktat seperti Leuconostoc, Lactobacillus, dan Pediococcus. Rasa asam yang menjadi ciri khas sauerkraut didapatkan dari hasil fermentasi bakteri-bakteri tersebut yang menghasilkan asam laktat.

Fermentasi sendiri terjadi ketika bakteri mengubah sumber gula yang ada dalam bahan pangan dan memecahnya menjadi asam laktat. Pemberian garam dilakukan untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme lain yang bisa merusak keamanan makanan.

Sauerkraut dibuat dari kubis yang dicampur dengan garam dan cairan lain. Makanan ini sebenarnya sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Sementara, proses pengolahan yang hampir persis seperti saat ini mulai dikembangkan pada 1550 hingga 1750.

Salah satu manfaat sauerkraut diungkap oleh Kapten James Cook, seorang pelaut pada 1776. Sauerkraut ternyata dapat digunakan sebagai pencegah skorbut bagi pelayar yang akan melakukan pelayaran jarak jauh dan tidak memperoleh asupan sayuran segar yang mencukupi.

Skorbut sendiri merupakan penyakit defisiensi vitamin C dengan ciri-ciri kekurangan sel darah merah, penyakit gusi, dan rambut serta kulit menjadi lebih pucat. Atas penemuannya tersebut, kapten ini mendapat penghargaan medali Copley. Medali tersebut diberikan oleh pemerintahan Inggris kepada siapa saja yang berjasa di bidang ilmu pengetahuan.

Sauerkraut mengandung nutrisi yang cukup lengkap. Seratus gram sauerkraut mengandung natrium sebanyak 661 milogram, kalium 170 miligram, kalori 18 kilokalori, hingga protein sebesar 0,9 gram.

Selain itu, sauerkraut juga mengandung vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, vitamin D, vitamin B6, vitamin B12, dan magnesium.

Jika Anda tertarik mengicipi hidangan ini, Anda tak perlu lagi repot-repot terbang ke Eropa. Sauerkraut yang dikemas dalam kaleng ataupun gelas kaca sudah bisa ditemui di supermarket.