Sayuran Organik dan Non-organik, Apa Sih Bedanya?

Pertanianku — Permintaan bahan pangan organik semakin meningkat karena banyaknya masyarakat yang lebih memilih bahan pangan jenis ini. Oleh karena itu, tidak heran banyak jenis sayuran organik yang dipasarkan di pasar-pasar tradisional ataupun pasar modern. Sebenarnya, apa sih bedanya sayuran organik dan non-organik?

sayuran organik dan non-organik
Foto: Pixabay

Sayuran organik adalah sayuran hasil dari budidaya pertanian organik tanpa menggunakan bahan atau zat kimia. Dengan demikian, dapat menghasilkan bahan pangan yang sehat karena tanpa bahan kimia, bergizi tinggi, dan tak merusak lingkungan di sekitarnya, khususnya tanah atau lahan pertanian.

Pada intinya, sayuran organik dan non-organik memakai teknik yang nyaris sama. Akan tetapi, yang membuat perbedaan sayuran organik dan non-organik, yakni terletak pada pemakaian pupuk.

Teknik budidaya sayuran organik bahan-bahan dasar yang dipakai memiliki sifat yang aman dan tak merusak lingkungan atau alam. Ini karena bahan dasar pembuatan pupuk atau pestisidanya dari bahan-bahan alam. Sementara, pupuk organik banyak memakai bahan-bahan yang dibuat dari zat kimia sehingga proses atau waktu panen tanaman bisa lebih cepat.

Perbedaan sayuran organik dan non-organik dapat ditinjau dari beberapa faktor, di antaranya proses persiapan dan pemilihan bibit atau benih pada teknik budidaya sayuran organik bersumber dari tanaman alami. Sementara, pada teknik budidaya sayuran non-organik bibitnya bersumber dari hasil persilangan genetik atau rekayasa.

Selain itu, proses pengolahan tanah pada budidaya sayuran non-organik kebanyakan memakai mesin traktor hingga tanah menjadi padat dan akibatnya organisme tanah mati. Sementara, pada teknik budidaya organik, tanah diolah sedikit sekali hingga organime tanah masih tetap bisa hidup dan mengurangi risiko kerusakan tanah.

Proses persemaian teknik budidaya organik dilakukan dengan cara alami tidak dengan memakai pestisida, sedangkan budidaya non-organik dilakukan dengan penggunaan pestisida berbahan kimia.

Proses penanaman pada teknik budidaya organik dari waktu proses penanaman sampai panen memakai pola satu jenis bibit tanpa kombinasi. Adapun pada teknik budidaya non-organik ada berbagai macam jenis tanaman dengan kombinasi tanaman pendampingnya.

Proses panen dari teknik budidaya organik lebih sehat dan bersih untuk bahan konsumsi, sedangkan hasil panen dari teknik budidaya sayuran non-organik kurang bagus dan kemungkinan telah terkontaminasi atau tercemar racun dari zat kimia.