Pertanianku — Pasti Anda pernah mendengar nama rempah yang satu ini. Secang adalah salah satu rempah yang berasal dari suku polong-polongan. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Caesalpinia sappan L. dan dimanfaatkan kulit kayunya oleh masyarakat.
Asal usul pohon secang tidak diketahui dengan pasti. Namun, secang tumbuh subur dan dibudidayakan di daerah India, Asia Tenggara, Malesia, hingga kepulauan di Pasifik. Secang juga dikenal hingga ke Cina bagian selatan.
Di Afrika, tanaman ini juga bisa ditemukan tumbuh di beberapa negara. Wilayah tersebut meliputi Nigeria, Kongo, Uganda, Tanzania, Reunion, Mauritus, dan Afrika Selatan.
Saking luasnya persebaran pohon yang satu ini, secang pun dikenal dengan banyak nama. Di Aceh, secang dikenal sebagai seupeueng, di Bali dikenal sebagai cang, dan di daerah Tidore mengenalnya sebagai sunyiha. Dalam bahasa Inggris, secang disebut sappanwood dan suou dalam bahasa Jepang. Secang juga dikenal sebagai su mu dalam bahasa Cina.
Secang biasanya dibudidayakan. Namun, Anda juga bisa menjumpai tamaman yang satu ini tumbuh liar. Secang akan mudah tumbuh pada lahan dengan jenis tanah liat, berbatu kapur, atau tanah berpasir yang berlokasi dengan dengan aliran sungai.
Secang sendiri sudah sejak lama digunakan sebagai pemberi warna merah. Tanaman yang satu ini juga digunakan untuk membuat berbagai jenis minuman. Minuman secang bisa diminum dengan tambahan rempah lain seperti jahe, ataupun diminum dengan menyeduh kulit kayu secang yang sudah dikeringkan.
Jika tertarik mengonsumsi rempah yang satu ini, Anda bisa mencari beberapa jenis minuman yang mengandung secang. Minuman tersebut antara lain adalah wedang uwuh, wedang secang, dan kopi secang.
Secang dipercaya kaya akan khasiat penyembuhan. Kayu secang mengandung berbagai zat yang bermanfaat untuk kesehatan antara lain asam galat, brasilin, brasilein, delta alfa phellandrene, oscimene, resin, resorsin, minyak asiri, dan tanin.
Tak hanya kayu, daunnya pun kaya akan minyak asiri. Kandungannya bisa mencapai 0,16—0,2 persen. Minyak ini sendiri memiliki aroma yang harum dan tidak berwarna.
Secang dimanfaatkan untuk membantu menghentikan pendarahan. Secang juga digunakan untuk pembersih darah, pengelat, penawar racun, dan obat antiseptik. Secara spesifik, secang dapat digunakan untuk mengobati batuk darah pada penderita TBC.