Sederet Alasan Budidaya Bibit Belut Menggiurkan

Pertanianku — Belut sangat mudah ditemui di sekitar area sawah dan di perairan seperti sungai. Masyarakat biasanya memburu belut dari alam untuk dikonsumsi sendiri atau dijual di pasar-pasar tradisional. Hingga saat ini belut menjadi bahan pangan yang diminati karena lezat dan bernutrisi. Permintaannya tidak pernah padam meski popularitasnya masih kalah dari ikan air tawar lainnya. Permintaan yang tinggi bisa menjadi peluang untuk memulai bisnis budidaya bibit belut.

bibit belut
foto: pixabay

Berikut ini beberapa alasan budidaya bibit belut merupakan peluang usaha yang menggiurkan.

Permintaan terus meningkat

Saat ini permintaan belut sendiri terbilang tinggi, tetapi pembudidaya belut masih kewalahan dalam memenuhinya. Permintaan tersebut berasal dari pasar dalam negeri dan pasar luar negeri, seperti Jepang, Cina, Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan negara-negara di Eropa dan Timur Tengah. Permintaan yang tinggi seharusnya diiringi dengan budidaya yang tinggi dan kegiatan budidaya tersebut memerlukan bibit sehingga permintaan bibit juga otomatis tinggi.

Jika permintaan belut konsumsi mencapai 5.000 ton per minggu, idealnya bibit belut yang harus disediakan per minggu mencapai 1.500 ton. Asumsinya, 1 kg bibit belut dapat menghasilkan minimal 3 kg belut ukuran konsumsi.

Permintaan bibit belut yang meningkat juga disebabkan oleh adanya terobosan terbaru berupa budidaya belut di air bening tanpa lumpur. Cara budidaya ini membuat tingkat kepadatan kolam bisa meningkat mencapai 50 kali lipat.

Peningkatan yang tidak diiringi dengan suplai yang cukup dapat membuat pembudidaya akhirnya mencari pasokan bibit dari luar. Itulah alasannya budidaya belut menggiurkan.

Pasokan dari alam terbatas

Pembudidaya skala komersial tidak bisa mengandalkan bibit belut yang ditangkap dari alam. Namun, hampir 90 persen bibit yang beredar di pasar merupakan tangkapan dari alam. Bibit yang berasal dari alam sangat tidak menentu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Terkadang, bibit tersebut dijual dalam kondisi lemah, sakit, atau cacat karena perlakuan saat penangkapan dan setelah penangkapan. Kondisi bibit yang tidak sehat dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.

Eksploitasi bibit belut dari alam bisa menyebabkan dampak negatif, yakni penurunan populasi belut di alam. Kondisi tersebut bisa menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem. Itu sebabnya bibit dari alam tidak bisa diandalkan.

Buku Usaha Pembibitan belut di Lahan Sempit bisa membantu Anda untuk memulai budidaya bibit belut. Buku ini membahas cara budidaya belut secara lengkap, mulai dari mengenal karakteristik belut hingga analisis usaha. Anda bisa mendapatkannya dengan menghubungi WhastApp admin Penebar Swadaya atau berkunjung ke Tokopedia Penebar Swadaya.