Pertanianku — Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) berkomitmen meningkatkan ekspor sarang burung walet (SBW) sejalan dengan program Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor yang tengah digencarkan Kementan. Direktur Jenderal PKH, Nasrullah menyampaikan bahwa Indonesia masih menjadi penghasil sarang burung walet terbesar di dunia dan menguasai 70 persen pasar.
“Produksi ekspor sarang walet ini cukup positif dalam dua tahun terakhir. Tapi tetap masih perlu ditingkatkan kembali,” ujar Nasrullah seperti dikutip dari laman ditjenpkh.pertanian.go.id.
Pada 2019, volume ekspor yang telah berhasil dilakukan sebesar 1.259 ton dengan nilai Rp5,07 tiriliun. Volume tersebut meningkat pada 2020 menjadi sebesar 1.319 ton, kenaikan tersebut otomatis meningkatkan nilai ekspor menjadi Rp7,83 triliun.
Nasrullah menjelaskan ada beberapa upaya dan strategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan ekspor SBW. Salah satunya dengan memperbanyak rumah walet di daerah pesisir dan wilayah potensi lainnya.
Strategi lainnya yang akan dijalankan ialah mengembangkan unit usaha pembersihan dan pengolahan sarang walet dan pendampingan peningkatan level NKV serta menyusun SNI produk SBW. Saat ini baru ada 78 unit usaha yang sudah memiliki sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Pemerintah juga akan meningkatkan kembali registrasi rumah walet di daerah dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Selain itu, berupaya untuk memberikan insentif terhadap pelaku ekspor melalui penurunan pajak daerah.
Langkah lain yang tengah diupayakan ialah memperkuat diplomasi dengan Tiongkok untuk meningkatkan volume ekspor dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait. Saat ini Tiongkok menjadi negara terbesar sebagai pengekspor SBW asal Indonesia.
“Dan yang terpenting akan ditingkatkan penguatan Regulasi Ekspor SBW berkordinasi dengan Kemendag (Kementerian Perdagangan). Selain tu, ditingkatkan juga promosi SBW antara lain melalui upaya bisnis matching dan koordinasi dengan atase pertanian dan atase perdagangan,” papar Nasrullah.
Selama beberapa tahun terakhir ini sebetulnya pemerintah telah mendorong peningkatan produksi dan ekspor sarang burung walet melalui berbagai program dan kegiatan. Program tersebut difokuskan pada peningkatan produksi yang berdaya saing melalui penyiapan bibit, pengolahan dan pascapanen, serta penguatan aspek kesehatan produk sesuai dengan persyaratan pasar internasional.