Pertanianku — Jambu biji termasuk buah yang disenangi banyak orang karena rasanya manis dan berkhasiat. Berdasarkan warna daging buah, jambu biji dibagi menjadi dua jenis, yaitu jambu biji dengan daging buah putih dan merah. Varietas jambu biji berdaging putih yang telah dirilis adalah jambu biji kristal, mutiara, dan deli. Sementara itu, varietas jambu biji berdaging buah merah adalah mega merah, wijaya merah, dan piraweh ampulu.
Mega merah
Jambu biji mega merah berasal dari Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Tanaman ini mampu memproduksi 150–200 kg/pohon/tahun dengan jumlah tandan 1–3 buah. Jambu biji mega merah mengandung vitamin C sebesar 88,1 mg/100 gram.
Wijaya merah
Jambu biji wijaya merah mengandung vitamin C sebanyak 90,2 mg/100 g dan air 89%. Wijaya merah tidak hanya lezat disantap sebagai buah meja, tetapi juga bisa diolah menjadi jus, setup, atau selai.
Piraweh ampalu
Jambu biji piraweh ampalu dapat bertahan selama 4 hari bila disimpan dalam ruangan bersuhu 17–22°C. Keunggulan jambu biji ini adalah produktivitasnya yang tinggi dengan persentase bagian buah yang dimakan mencapai 72,16–86,09%.
Mutiara
Jambu biji mutiara mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah hingga sedang dengan ketinggian 80–500 m dpl. Jambu biji ini cocok dikonsumsi sebagai buah segar ataupun manisan. Persentase bagian yang dapat dikonsumsi cukup besar mencapai 93,2–94,5%.
Kristal
Jambu kristal dapat dipanen sepanjang tahun dan adaptif ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 50–450 m dpl. Daya simpan buah pada suhu kamar sekitar 3–4 hari setelah dipanen.
Kristal merah
Jambu biji kristal merah memiliki daging buah berwarna putih di bagian dekat kulit dan merah di bagian tengah. Rasanya manis, agak masam, dan renyah. Bobot jambu kristal merah cenderung besar, yakni berkisar 287,54–530 gram.
Pear (seedless)
Varietas jambu biji ini berbentuk lonjong dengan warna kulit buah hijau kekuningan. Bobot per buah mencapai 225–400 gram. Tekstur daging buahnya renyah dan memiliki cita rasa manis sedikit asam.