Pertanianku — Baru-baru ini telah tertangkap kejadian langka, yaitu seekor sapi ternak bergabung dengan kawanan bison liar di Polandia. Penampakan menakjubkan tersebut tertangkap kamera saat mereka sedang mencari makan tongkol jagung.

Andai bisa bicara, pengalaman sapi tersebut tentu menarik untuk dicari tahu penyebabnya. Namun sayang, kita hanya bisa mengetahui sebagian ceritanya melalui gambar yang diabadikan oleh Rafal Kowalczyk dan kisah yang dituturkannya.
Kepada The Associated Press, Kamis (25/1/2018), Kowalczyk mengaku masih tidak percaya bahwa dirinya dapat memotret seekor sapi ternak yang tengah berlari bersama kawanan bison liar di hutan Bialowieza, Polandia Timur.
Ia menceritakan bahwa sapi tersebut sudah tiga bulan lamanya kabur dari peternakan. Namun bukannya mati kelaparan di luar sana, ia malah berbaur dengan kawanan bison liar dan mencari makan bersama.
“Sapi ternak berada di tengah kawanan bison adalah luar biasa. Akan tetapi, kondisi itu berisiko bagi kedua jenis hewan tersebut,” kata Kowalczyk yang juga menjabat sebagai Direktur Institut Penelitian Mamalia di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia.
Dia khawatir bila saat musim kawin tiba, bison jantan nantinya bisa saja mengawini sapi tersebut. Akibatnya, bayi yang dihasilkan kemudian ukurannya akan lebih besar dari bayi sapi normal dan bisa membuat sapi ternak itu mati saat melahirkan.
Selain itu, gen bison asli Polandia bisa terkontaminasi oleh gen sapi. Pasalnya, bison asli Polandia ini sempat terancam punah setelah Perang Dunia I. Akan tetapi, bison langka itu akhirnya dapat diselamatkan setelah melalui program penangkaran.
Maka dari itu, para ilmuwan rencananya akan memisahkan sapi ternak dari kawanan bison itu sebelum musim kawin tiba. Namun, Kowalczyk menuturkan bahwa mereka harus berpikir keras dalam mencari caranya.
“Satu pertanyaannya adalah apakah saat musim dingin berakhir, sapi akan mengikuti bison ke hutan yang bukan habitat asli sapi ini. Semakin lama sapi ikut dalam kawanan, akan semakin berbahaya,” kata Kowalczyk, dikutip dari Nytimes, Kamis (25/1/2018).