Pertanianku — Laju perkembangan teknologi pertanian terus terlihat dan terbukti nyata. Dengan begitu, petani semakin dimudahkan dalam melakukan pekerjaannya. Keuntungan lainnya, yaitu hasil produksi jadi lebih stabil sehingga mampu mensejahterakan petani itu sendiri. Salah satu inovasi teknologi pertanian itu adalah Encomotion.
Chief Marketing Officer Biopsagrotekno, Ihsan Novandika menjelaskan, Biosafnotekno membuat sebuah alat yang bisa mengetahui jumlah kebutuhan air pada tanaman yang diberi nama Encomotion.
“Kenapa kita membuat alat ini? Karena biasanya petani menyiram tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman mereka, asal nyiram saja. Padahal, setiap hari kebutuhan tanaman tuh beda-beda. Makanya, kita buat alat dimana alatnya ini bisa tahu dengan pasti berapa jumlah kebutuhan air untuk tanaman,” kata Ihsan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, saat ditemui Pertanianku.com di ajang The 4th International Farming Technology Expo, Kamis (27/9).
Ihsan memaparkan, Encomotion itu sendiri terdiri atas dua alat. Alat yang pertama, yaitu alat monitoring (encomotion monitoring), yang mana alat ini akan mengetahui keadaan lingkungan di sekitar tanaman seperti temperatur, kelembapan udara, dan intensitas cahaya.
Setelah itu, alat tersebut akan menghitung, kemudian akan mengirim ke internet untuk dihitung berapa jumlah kebutuhan air untuk tanaman. Setelah mengetahui berapa kebutuhan airnya, data dari internet ini akan dikirimkan ke alat kedua, yaitu encomotion controlling.
“Encomotion controlling ini yang akan membuka keran, dimana air itu akan mengalir dengan jumlah perhitungan yang sudah ditentukan oleh alat encomotion monitoring. Setelah itu, keran akan tertutup kembali dan semua ini dilakukan secara otomatis,” jelas Ihsan.
Selain kemudahan menyiram tanaman, petani juga bisa bisa memantau kondisi lahan karena Biopsagrotekno juga membuat aplikasinya. Melalui aplikasi tersebut, Anda bisa tahu temperatur, kelembapan udara, dan cahaya di lahan pertanian.
“Aplikasinya (namanya) Encomotion, tapi belum ada di playstore sih, itu terbatas untuk orang yang sudah punya ini (alat Encomotion) saja,” ujarnya.
Namun demikian, tidak semua lahan dapat menggunakan alat ini. Menurut penuturan Ihsan, untuk dapat menggunakan alat ini pihaknya perlu melakukan survei ke lahan terlebih dahulu. Melihat apakah lahan tersebut memadai untuk penggunaan Encomotion atau tidak.
“Karena Encomotion itu pertama butuh listrik, yang kedua butuh internet,” katanya.
Sementara itu, untuk efektivitasnya sendiri alat ini bisa menghemat air hingga 40% karena menyiram sesuai kebutuhan tanaman. Kemudian, menghemat tenaga kerja karena semua dilakukan secara otomatis dan tidak memerlukan tenaga kerja untuk menyiram tanaman secara manual.
“Kemudian peningkatan produksinya yang kemarin kita coba sih udah 60%,” ungkap Ihsan.