Pertanianku – Pada zaman purba, manusia hidup primitif. Perubahan terjadi pada waktu mulai adanya usaha bercocok tanam dan menjinakkan hewan. Perkembangan pertanian menyebabkan berubahnya gaya kehidupan, dari kehidupan yang tergantung pada keahlian berburu binatang liar dan mencari buah-buahan atau tanaman liar yang dapat dimakan menjadi kehidupan yang bersifat menetap dan berusaha di suatu daerah atau desa.
Domestikasi dimulai pada saat nenek moyang dahulu kala menyadari potensi ternak liar untuk melaksanakan tugas dan membantu manusia sebagai sumber makanan dan pakaian. Domestikasi ternak dimulai pada 9000 tahun Sebelum Masehi, ketika suku-suku nomaden berpindah, mulai membangun tempat tinggal permanen, dan menggembala bersama-sama. Sebelumnya, aktivitas suku ini yaitu berburu, terutama berburu mamalia dan burung, yang menghasilkan susu, daging, kulit, dan telur. Mamalia yang lebih besar digunakan untuk mengangkut beban berat. Pemburu pertama kali yang dijinakkan adalah anjing yang dimanfaatkan untuk mengejar dan memburu binatang liar lain.
Manusia telah mendomestikasikan kira-kira 20 dari 3.000 spesies hewan. Menurut beberapa ahli, domestikasi adalah keadaan di mana perkawinan, pemeliharaan, dan pemberian pakan hewan berada di bawah pengawasan manusia. Hewan yang didomestikasi harus menerima sejumlah perubahan-perubahan dalam pola kehidupannya sebab manusia memelihara hewan tersebut untuk diambil keuntungan secara ekonomi. Penjinakan hewan sebenarnya masih berjalan sampai sekarang untuk keperluan manusia. Dengan berjalannya waktu, manusia mulai melakukan pembudidayaan ternak.
Tujuan budi daya ternak adalah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Optimalisasi produksi bisa dicapai jika didukung oleh tiga faktor besar, yaitu pakan, manajemen atau tata laksana, dan pemuliaan ternak. Faktor pakan sangat terkait dengan cara pemberiannya, yaitu harus sesuai dengan kebutuhan ternak untuk hidup pokok, pertumbuhan, dan produksi semaksimal mungkin dengan biaya yang ekonomis. Tata laksana merupakan cara-cara pemeliharaan sehari-hari, yaitu membersihkan ternak, perkandangan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta penanganan perkawinan yang teratur dan tepat waktu. Pemuliaan ternak adalah melakukan seleksi (pemilihan bibit) dan sistem perkawinan sehingga diperoleh bibit yang unggul. Apabila ketiga faktor besar tersebut dapat dijalankan dengan baik, akan diperoleh produksi ternak yang sesuai dengan harapan dan potensi genetiknya.
Sumber: Buku Budidaya 22 ternak potensial