Sejumlah Alasan Prospek Bisnis Pullet Sangat Menjanjikan

PertaniankuPullet merupakan ayam ras petelur yang dipelihara sejak umur 0—16 minggu. Namun, sebenarnya baru bisa disebut pullet jika ayam sudah memasuki masa 12—16 minggu. Pullet merupakan salah satu periode beternak ayam ras petelur untuk menghasilkan ayam yang siap produksi. Bisnis pullet memiliki prospek usaha yang cerah karena usaha peternakan ayam ras petelur terus berkembang dari waktu ke waktu. Berikut ini sejumlah alasan prospek bisnis pullet sangat menjanjikan.

bisnis pullet
foto: pertanianku

Perkembangan ayam ras petelur

Populasi ayam ras petelur selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Umumnya, proses pemindahan ayam pullet ke kandang baterai dilakukan pada saat ayam berumur 13 atau 16 minggu. Hal tersebut dikarenakan ayam akan mulai bertelur saat umur 18 minggu. Pemindahan tersebut berfungsi memberi jeda waktu sebelum ayam produksi. Dengan begitu, dalam masa jeda waktu itu ayam bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Perkembangan usaha ayam ras petelur meningkat dari waktu ke waktu disebabkan oleh permintaan telur ayam yang juga makin tinggi. Kondisi ini membuat prospek bisnis pullet ikut menaik. Sebagian besar peternak ayam telur melakukan replacement ayam ternaknya dengan membeli pullet yang baru. Meskipun ada beberapa peternak yang membesarkan dari DOC. Namun, hal tersebut tidak memengaruhi permintaan pullet yang tetap naik tiap tahunnya.

Membeli atau membesarkannya

Selisih harga antara DOC dan pullet berkisar Rp10.000—Rp15.000 per ekor. Penggunaan DOC atau pullet sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihannya. Namun, para peternak lebih sering menggunakan pullet. Alasannya adalah pullet lebih instan atau praktis dibanding DOC, apalagi bagi peternak pemula yang bermodal besar. Mereka lebih sering memilih pullet agar cepat mendapatkan telur.

Selain itu, peternak yang kurang pandai manajemen peternakan lebih memilih aman dengan membeli pullet. Alasan lain yang sering dipakai adalah keterbatasan lahan untuk memelihara DOC. Pasalnya, untuk memelihara setiap tingkatan umur ayam harus dilakukan pada kandang yang terpisah untuk menghindari penularan penyakit dari ayam dewasa ke ayam yang lebih kecil.

Minim risiko

Tidak seperti bisnis ayam lainnya, bisnis pullet terbilang minim risiko dibanding ayam petelur (dewasa) atau broiler sehingga aman dijadikan investasi. Bisnis ini memiliki harga jual yang relatif stabil. Jika harga atau permintaan sedang rendah, peternak bisa menahan untuk tidak dijual, dan bisa tetap terus dipelihara hingga menghasilkan telur. Peternak akan tetap mendapatkan keuntungan dari produksi telur, bukan keuntungan penjualan pullet.