Pertanianku — Saat ini ayam broiler menjadi salah satu bahan pangan yang sering dibutuhkan oleh masyarakat. Permintaannya pun sangat tinggi, mulai dari tingkat pedagang kecil hingga perusahaan makanan cepat saji yang besar. Saat ini peternakan ayam broiler pada umumnya masih menggunakan teknik konvensional dan masih sangat jarang peternak yang ternak ayam broiler organik.

Ayam broiler organik memang tidak sepenuhnya organik. Peternak masih membutuhkan bantuan vaksin serta pakan buatan sebagai pakan tambahan. Namun, sudah terbukti secara ilmiah melalui penelitian yang dilakukan pada laboratorium bahwa daging ayam broiler organik tidak mengandung pestisida, kandungan bakteri E-Coli di bawah ambang batas, dan Salmonella thyposa negatif
Selain itu, pada daging ayam organik memiliki kandungan logam di bawah ambang batas dan terbebas dari residu bahan kimia serta penyakit. Hal tersebut membuktikan bahwa daging ayam broiler organik lebih sehat dibanding ayam broiler biasa.
Saat ini, tren pola hidup sehat kembali mencuat. Banyak konsumen yang sudah mulai mencari ayam organik guna meminimalisir risiko penyakit. Sayangnya, hingga saat ini persediaan ayam organik masih relatif jarang dan susah ditemui. Hal tersebut menyebabkan peluang usaha ternak ayam broiler organik masih terbilang besar.
Proses pemeliharaannya pun hampir sama, hanya saja tidak menggunakan bahan kimia dalam proses pemeliharaan, seperti penggantian antibiotik dengan probiotik atau ramuan rempah lainnya. Anda bisa mempelajarinya lebih jauh dalam buku Ayam Broiler Organik. Dalam buku tersebut terdapat banyak informasi yang membantu Anda untuk menjalankan usaha yang berpeluang besar.
Permintaan ayam organik sebagian besar datang dari supermarket besar sehingga harga jualnya jauh lebih mahal. Jika ayam biasa dihargai sekitar Rp30.000-an, ayam broiler organik bisa mencapai Rp40.000-an. Hal tersebut dikarenakan ayam broiler organik jauh lebih sehat. Permintaan ayam brolier organik di Jakarta saja mencapai 750 ribu ekor/hari, bukankah peluang usaha yang menarik?
Sebelum beternak Anda harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang memadai agar tidak salah langkah dan berujung merugi. Ilmu yang wajib Anda miliki adalah breeding, feeding, dan manajemen.
Breeding merupakan proses pemilihan dan penggunaan bibit unggul pada tingkat final stock serta strain tertentu. Feeding merupakan pengetahuan tentang pakan terkait dengan kualitas, penyediaan, dan pemberian ransum. Sementara, manajemen merupakan pengetahuan tentang tata laksana perkandangan, perawatan, pengendalian penyakit, dan lain-lain.