Pertanianku — Berdasarkan data statistik BPS, tercatat Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian pada kuartal IV 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 2,59 persen (yoy) dan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 1,75 persen (yoy).

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Boga Andri bersyukur karena sektor pertanian Indonesia mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap ekonomi nasional selama pandemi.
“Ini adalah karena petani kita tak henti berkontribusi buat ekonomi nasional. Kami di Kementan membantu mereka menjaga tetap bekerja dengan segala kemampuan yang ada,” ujar Kuntoro seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Kuntoro juga mengucapkan terima kasih kepada para petani karena bisa terus berproduksi di tengah lesunya kondisi perekonomian akibat pandemi. Efek pandemi Covid-19 hampir terjadi di seluruh sektor kehidupan, termasuk pertanian. Akibat pandemi, jalur distribusi hasil panen dan produk pertanian serta peternakan mengalami hambatan sehingga kegiatan pemasaran tidak bisa berjalan lancar.
Kuntoro optimis Kementan dapat menjaga kontribusi sektor pertanian Indonesia pada 2021 agar tetap bisa memberikan dampak positif.
“Petani kita sangat hebat dan tangguh. Kami akan terus jaga momentum ini di 2021 agar kontribusi sektor pertanian terjaga, bahkan bisa meningkat. Berbagai masalah 2020 kita selesaikan agar tidak menghambat produksi,” papar Kuntoro.
Kepala BPS, Suhariyanto, mencatat beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan pada sektor pertanian. Salah satu faktor tersebut adalah komoditas tanaman pangan yang mengalami pertumbuhan hingga sebesar 10,47 persen. Pertumbuhan tanaman pangan disebabkan oleh meningkatnya luas panen dan produksi, seperti jagung, ubi kayu, dan padi, serta kondisi cuaca yang mendukung.
Komoditas lain yang juga ikut tumbuh adalah hortikultura. Pertumbuhan komoditas hortikultura mencapai 7,85 persen. Hal ini karena tingginya permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi Covid-19 berlangsung. Banyak orang mulai menerapkan pola hidup sehat demi menjaga daya tahan tubuh agar tidak terserang penyakit.
Sektor perkebunan juga mengalami pertumbuhan meski tidak sebesar komoditas pangan dan hortikutlura, pertumbuhannya sekitar 1,13 persen. Pertumbuhan terjadi pada komoditas kelapa sawit.