Selain Beracun, Pestisida Bisa Bahayakan Populasi Lebah Madu

Pertanianku — Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa secara spesifik penggunaan pestisida dapat membahayakan populasi lebah madu. Bahkan, paparan terhadap pestisida neonicotinoids dikaitkan dengan ‘kepunahan massal’ pada populasi lebah itu.

penggunaan pestisida
Foto: Shutterstock

Sementara itu, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sebelum merusak populasi lebah, pestisida tersebut mampu menarik perhatian para lebah agar mengalami kecanduan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Royal Society B itu menemukan bahwa pestisida membawa candu bagi para lebah layaknya manusia yang menggunakan nikotin. Semakin banyak bahan kimia yang dikonsumsi, semakin banyak pula yang mereka inginkan.

Sayangnya, nektar yang terkontaminasi pestisida diketahui berbahaya bagi koloni lebah. Bahkan, risiko yang ditimbulkan lebih tinggi daripada yang diperkirakan peneliti sebelumnya. Secara kimiawi, pestisida neonicotinoids mirip dengan nikotin.

Dalam penelitiannya, lebah-lebah ditawarkan dua macam gula yang salah satunya dicampur dengan pestisida neonicotinoids. Peneliti menemukan bahwa seiring waktu lebah semakin menyukai gula yang beraroma pestisida.

“Menariknya, neonicotinoids menargetkan reseptor saraf pada serangga yang mirip dengan reseptor yang ditargetkan oleh nikotin pada mamalia,” kata Dr. Richard Gill, dari Departemen Ilmu Hayat di Imperial College London.

Pada 2013, setelah diketahui bukti bahwa pestisida berbahaya, pemerintah Uni Eropa memberlakukan larangan parsial atas tiga neonicotinoids yang banyak digunakan untuk tanaman. Bahkan, larangan tersebut diperluas mencakup semua tanaman yang tumbuh di luar rumah kaca. Pelarangan tersebut terus diberlakukan meskipun muncul protes kuat dari beberapa kelompok termasuk dari kelompok petani nasional di Inggris.

Lebih lanjut, para peneliti kemudian melakukan penelitian baru dengan melacak 10 koloni lebah selama 10 hari. Di area lebah mencari makan, para peneliti telah menyiapkan umpan dengan memberikan pestisida pada beberapa tanaman.

Penelitian tersebut menunjukkan, pada awalnya lebah-lebah tersebut terlihat menghindari. Namun, seiring waktu, lebah-lebah tersebut berubah sikap menjadi lebih sering berkunjung ke tanaman yang terkontaminasi pestisida.

Namun demikian, diakui oleh peneliti bahwa apa yang ditemukan oleh mereka belum menjadi hasil akhir. Penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan untuk memahami mekanisme di balik sikap preferensi lebah tersebut.