Pertanianku — Petai cina (Leucaena leucocephala) sering digunakan sebagai campuran sayur, seperti sayur asam, botok, atau dilalap saat mentah. Selain menjadi bahan campuran sayur, petai cina juga bisa Anda gunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi beragam penyakit.
Bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah biji petai. Pada bagian biji terkandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tannin.
Biji petai cina yang sudah tua dan kering dapat Anda gunakan untuk mengobati kencing manis dan cacingan. Cara pembuatannya sangat mudah. Anda cukup menyeduhnya dengan air, kemudian minum sehari satu kali sebanyak satu gelas. Lakukan pengobatan secara teratur. Cita rasa biji petai cina ini pahit dan netral.
Selain biji, daun tanaman ini juga bisa digunakan sebagai obat herbal. Di dalam daun tanaman terdapat mimosin, leukanin, leukanol, protein, alkaloid, saponin, flavonoid, tannin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan sejumlah vitamin (A, B1, dan C).
Daun tanaman bisa digunakan untuk mengobati bagian tubuh yang bengkak. Daun hanya perlu diremas-remas, kemudian remasan daun ditempelkan ke bagian tubuh yang bengkak.
Di Jawa Barat, pucuk muda daun petai cina sering digunakan untuk mengobati luka yang disebabkan oleh benda tajam. Pucuk daun tersebut dikunyah terlebih dahulu, kemudian ditempelkan ke bagian yang sakit.
Di Cilacap, buah tanaman sering dicampur dengan pepagan talas untuk mengobati luka akibat teriris pisau.
Dedaunan dan polong dari petai cina mengandung mimosine asam amino yang beracun, kandungannya mencapai 12 persen pada daun dan polong kering. Sementara itu, pada daun muda terdapat sekitar 3—5 persen dari bahan kering. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi tanaman secara berlebihan sebelum berkonsultasi dengan herbalis atau dokter.