Seledri Bisa Menurunkan Darah Tinggi

Pertanianku Seledri merupakan salah satu jenis sayuran yang bisa digunakan menjadi obat herbal untuk mengatasi beberapa jenis penyakit seperti menurunkan darah tinggi. Bagian yang bisa dimanfaatkan dari seledri adalah seluruh bagian tanaman. Seluruh bagian sayur daun ini mengandung glikosida apin, isoqeurstin, dan umbelliferon.

seledri
foto: pixabay

Seledri juga mengandung mannite, inosite, asparagine, glutamine, choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B. Biji seledri juga mengandung minyak atsiri yang memiliki kandungan asam-asam resin, asam-asam lemak terutama palmitat, ikeat, linoleate, dan petroselinat. Sementara, pada bagian daunnya mengandung banyak vitamin A serta vitamin B kompleks.

Dari kandungan yang dimilikinya, membuat seledri bisa digunakan menjadi obat herbal untuk mengatasi masuk angin, mual, diare, tekanan darah tinggi, vertigo, rematik, asam urat, alergi, batuk, dan tekanan darah tinggi.

Jika ingin membuat ramuan herbal dari sayur daun ini untuk menurunkan tekanan darah, Anda bisa mengikuti dua cara konsumsi. Pertama, diolah menjadi air rebusan. Kedua, dikonsumsi langsung mentah sebagai sayur lalap. Jika Anda lebih menyukai air rebusan, berikut ini resep ramuan seledri yang bisa diikuti.

Bahan-bahan:

  • Daun seledri segar lengkap dengan batang dan akarnya
  • Satu gelas air

Ramuan dibuat dengan cara merebus daun seledri yang masih ada batang dan akarnya dengan satu gelas air hingga mendidih. Tunggu hingga air rebusan dingin dan minum dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari untuk menurunkan tekanan darah.

Menurut hasil penelitian di Jerman dan Cina selama 1970—1980 minyak yang terdapat pada sayur daun ini memiliki efek yang lembut pada sistem syaraf pusat dan berfungsi sebagai penurun tekanan darah dalam tubuh. Kandungan minnyak tersebut bersifat antispasmodik, sedatif, dan anticonvulsant actions.

Sudah sejak lama seledri digunakan oleh masyarakat Tiongkok menjadi sayuran dan sebagai obat herbal tradisional untuk menurunkan tekanan darah. Hal tersebut dikarenakan kandungan Apigen yang mampu mencegah penyempitan pembuluh darah. Efek tersebut akan menjadi lebih efektif saat adanya komponen Pthalide yang mampu merilekskan pembuluh darah.

Namun, sebaiknya ramuan tidak dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui karena dapat menyebabkan kontraksi uterus dan menyebabkan keguguran.