Pertanianku — Padi merupakan komoditas pangan utama dalam kehidupan manusia, terutama masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran jika bibit padi banyak dikomersialkan. Namun, ketika telah terjadi komersialisasi, secara kualitas tidak bisa dijamin. Oleh karena itu, petani yang akan menanam padi harus melakukan seleksi bibit padi itu terlebih dahulu.

Berikut akan disajikan ulasan mengenai cara mudah bagi petani untuk menyeleksi bibit padi yang berkualitas baik.
- Memiliki gravitasi yang kuat
Bibit padi yang bergravitasi kuat, mempunyai daya tahan terhadap serangan hama lebih besar. Ada cara paling mudah dan sederhana mengetahuinya, yaitu tuangkan air ke dalam ember secukupnya. Masukkan bibit padi ke ember, lalu keluarkan bibit yang mengapung. Isi lagi air ke dalam ember secukupnya dan masukkan telur yang bagus ke air. Telur yang bagus akan tenggelam.
Masukkan garam ke ember dan aduk secara perlahan hingga telur menjadi terapung di atas permukaan air. Keluarkan telur yang mengapung dan masukkan benih. Keluarkan bibit padi yang terapung dan ambillah bibit padi yang masih tenggelam lalu dibilas dengan air bersih. Dengan menambahkan garam, gravitasi air menjadi 1,13—1,17, sedangkan jika dicampur dengan air murni gravitasinya hanya 1,0.
- Membunuh kuman dan hama
Bibit yang memiliki gravitasi yang kuat akan tahan dari hama. Untuk memaksimalkan, lanjutkan beberapa dengan langkah, yaitu didihkan air sampai 60 derajat Celcius. Rendam bibit selama 5 menit, bibit yang direndam adalah bibit yang dahulu dimasukkan ke kantongan. Jangan khawatir karena bibit tidak akan mati. Angkat bibit, kemudian bilas dengan air dingin.
- Perendaman bibit
Bibit yang sudah dibilas air dingin direndam ke dalam air sungai, bak, atau ember. Akumulasi suhu yang dibutuhkan untuk perkecambahan padi, yaitu 100° C. Jika suhu 30° C, padi harus direndam 3 hari. Dan, jika air saat perendaman tidak mengalir, air harus diganti setiap hari.
- Penyemaian
Biasanya, setelah bibit padi direndam sesuai waktu yang dibutuhkan, sebagian besar bibit padi sudah mengeluarkan akar. Artinya, akar padi akan lebih kuat dan aktif menyerap unsur hara dari dalam tanah, maka penyemaian sudah bisa dilakukan.