Pertanianku – Seleksi tahap ini merupakan fase pertama implementasi program seleksi dengan menggunakan parameter eksterior ukuran tubuh bagian luar terhadap turunan F1 pada fase pertumbuhan (grower). Calon induk/ pejantan yang terpilih harus sesuai dengan kriteria bentuk tubuh luar sebagai cerminan produktivitas ayam kampung pedaging. Parameter seleksi eksterior ayam kampung pedaging ini baru dikembangkan dan mulai dipakai sebagai paramater untuk menilai tingkat pemurnian ayam. Selain itu, parameter tersebut merupakan alat bantu pelaksanaan program seleksi untuk perbaikan mutu genetik ayam kampung pedaging.
Parameter seleksi berdasarkan perkembangan bagian tubuh dari ayam kampung telah terbukti berkorelasi positif dengan pengelompokan tipe ayam kampung pedaging. Parameter eksterior tersebut juga telah terbukti berkaitan erat dengan kecepatan tumbuh dan capaian berat badan. Perbedaan berat badan pada ayam kampung yang memiliki potensi sebagai pedaging akan berkorelasi dengan perkembangan organ tubuh lainnya, terutama lingkar paha, lebar kepala, lebar dada, tinggi badan, dalam dada, berat otot dada, dan otot paha.
Pemantauan terhadap perkembangan organ eksterior, baik terhadap calon induk maupun pejantan turunan F1 dilakukan sejak umur empat minggu. Proses eliminasi dapat dilakukan setiap empat minggu berikutnya. Kesulitan pertama yang akan dialami pada tahap ini adalah penentuan standar seleksi terhadap parameter yang diukur. Namun, hal tersebut tidak perlu dirisaukan karena dapat dilakukan pembagian kategori sesuai perkembangan umur. Kelompok ayam yang memiliki ukuran organ terbesar, baik betina maupun jantan dikategorikan sebagai kandidat ALPU tipe berat. Selanjutnya, kelompok ayam yang memiliki ukuran parameter eksterior di bawah tipe berat dikelompokkan menjaditipe medium, sedangkan yang paling rendah merupakan kelompok yang harus dielimininasi.
Proses seleksi ini terus dilakukan setiap bulan sampai tiba masa dewasa kelamin antara 16—18 minggu. Setelah umur tersebut, induk dan pejantan terpilih dibiarkan untuk bertelur guna menghasilkan turunan F2. Seleksi yang sama terus diulang pada telur, DOC dan induk/ pejantan F2. Turunan F2 masih digunakan sebagai calon induk/pejantan untuk menghasilkan turunan F3 dan belum dapat digunakan untuk tujuan komersial.
Sumber: Buku Ayam Kampung Pedaging Unggul