Pertanianku – Seleksi telur tetas merupakan tahapan yang harus dilaksanakan karena adanya korelasi yang erat antara kualitas telur tetas (berat, tebal kerabang, serta bentuk dan kondisi permukaan kerabang) terhadap kualitas DOC (day-old chicks) yang menetas. Proses seleksi dilakukan terhadap seluruh telur yang akan ditetaskan untuk menghasilkan ALPU dengan kriteria sebagai berikut.
1) Berat telur yang ditetaskan sebaiknya minimal 39 g dan maksimal 55 g.
2) Tebal kerabang merata dan tidak terdapat bercak-bercak maupun retak (crack).
3) Bentuk oval dari rasio lebar dan tinggi telur seimbang.
4) Kondisi permukaan kulit telur halus dan bersih.
5) Disarankan memilih telur yang berwarna putih kecokelatan daripada telur yang berwarna putih bersih.
Untuk mendapatkan turunan F1 yang memenuhi kriteria ALPU, peternak pembibit harus semaksimal mungkin melakukan seleksi pada telur. Selain itu, harus tegas terhadap kriteria telur yang akan ditetaskan karena turunan F1 merupakan modal dasar calon induk ALPU yang akan menghasilkan turunan ALPU berikutnya. Jika seleksi telur tetas tidak dilakukan secara ketat, akan sangat sulit mendapatkan turunan F1 ALPU yang memenuhi kriteria ayam pedaging walaupun dihasilkan oleh induk dan pejantan yang telah diseleksi.
Agar hasil penetasan dapat maksimal, sebaiknya penetasan dilakukan dengan menggunakan mesin tetas otomatis (automatic egg incubator). Tujuannya agar tingkat kegagalan penetasan dapat diperkecil.
Sumber: Buku Ayam Kampung Pedaging Unggul