Pertanianku — Kondisi geografis Indonesia berbeda-beda di tiap wilayahnya. Ada wilayah yang memiliki lahan rawa yang cukup luas. Lahan tersebut merupakan potensi besar untuk meningkatkan hasil produksi beras nasional. Pasalnya, saat ini pengolahan lahan rawa masih belum dilakukan secara optimal.
Meskipun saat ini sudah ada pengembangan dari penerapan teknologi mekanisasi di daerah atau lahan rawa, penerapan tersebut masih belum dilakukan secara optimal. Padahal, teknologi untuk pengolahan lahan rawa sudah banyak beredar. Salah satu teknologi yang sudah bisa ditemui adalah traktor crawler.
Traktor crawler merupakan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan). Traktor hasil besutan Balitbangtan ini berfungsi untuk pengolahan lahan sawah atau rawa dengan implemen rotari.
Inovasi teknologi ini sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pengolahan lahan rawa yang berbeda dengan lahan pertanian pada umumnya. Dilansir dari laman Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian, traktor ini memiliki kekuatan yang lebih besar sehingga mampu mengolah struktur tanah rawa. Keunikan dari traktor ini adalah tidak bisa selip meskipun kecepatan dari traktor ini sangat rendah. Kecepatan maksimun traktor crawler hanya berkisar 4,5 km/jam.
Traktor crawler memiliki beberapa bagian utama, yakni motor penggerak 60—75 HP, sistem kemudi, dua buah roda crawler karet dan kanopi, serta sistem penerus daya.
Sistem penerus daya yang dimiliki oleh traktor crawler berfungsi sebagai penyalur daya yang berasal dari mesin menjadi daya putar power take off (PTO). Traktor crawler memiliki roda selebar 450 mm, implemen rotari pisau sebanyak 60 buah dengan diameter swing rotari 490 mm, kecepatan kerja 2,5 km/jam dan berkapasitas kerja hingga 0,5/hektare/jam (2 jam/hektare).
Kelebihan dari traktor crawler adalah memiliki luas kontak ke tanah yang lebih besar dibandingkan traktor roda empat lainnya yang ada di pasaran. Hal ini berfungsi untuk memperkecil gaya tekan ke tanah (ground pressure) sebesar 0,13 kg/cm2.
Tentunya dengan kehadiran traktor crawler diharapkan mampu membantu petani untuk mengolah lahan sawah mereka menjadi lebih optimal sehingga mampu meningkatkan hasil produksi.