Semangka (Citrullus vulgaris Schard)

Famili : Cucurbitaceae

  1. Asal-usul

Tanaman semangka berasal dari Afrika dan saat ini telah menyebar ke seluruh dunia, baik di daerah subtropis maupun tropis. Tanaman semangka bersifat semusim, tergolong cepat berproduksi karena umurnya hanya enam bulan. Di Indonesia, tanaman semangka banyak dikembangkan secara komersial di antaranya Indramayu dan Cirebon (sehabis panen padi), Madiun, Klaten, Madura, Malang, serta Lombok.

Semangka

Perkembangan tanaman semangka termasuk cepat sekali. Rasa buahnya manis segar, berair banyak, dan digemari oleh semua lapisan masyarakat.

  1. Sifat botani

Tanaman semangka bersifat menjalar, mempunyai alat pemegang seperti pilin. Permukaan tanaman (batang dan daunnya) tertutup bulu-bulu halus dan tajam.

  • Daun dan batang

Daunnya lebar dan bercangap menjari. Batangnya kecil panjang sehingga sanggup memanjat dengan perantaraan alat pemegang. Namun, umumnya petani menjalarkan tanaman semangka di atas tanah.

  • Bunga

Bunga berumah satu (monoecius), tetapi berkelamin satu (uniseksual). Bunga jantan berbentuk terompet, sedangkan bunga betina mempunyai bakal buah berbentuk bulat sebesar kelereng. Masing-masing bunga keluar dari ketiak daun yang berbeda. Jumlah bunga jantan biasanya lebih banyak daripada bunga betina. Warna bunga kuning. Penyerbukan bunga terjadi secara silang (cross compatible) melalui perantaraan lebah madu dan lalat hijau. Biasanya tanaman mulai berbunga pada umur 45—60 hari setelah semai, selanjutnya tanaman dapat berbunga setiap saat.

  • Buah

Ukuran buah besar, dapat mencapai 5 kg. Daging buah berwarna merah atau kuning.

  • Akar

Tanaman semangka mempunyai akar tunggang dan akar samping sedikit, tetapi agak dalam.

  1. Agroekologi

Tanaman semangka tumbuh baik di dataran rendah hingga dataran tinggi 0—1.000 m dpl. Daerah yang berkapur dan mengandung banyak bahan organik (subur) dengan iklim yang relatif kering lebih disenangi. Namun, di daerah yang bertipe iklim basah pun tanaman semangka dapat hidup dan berbuah baik, asalkan daerah itu tidak berkabut dan air tanah tidak menggenang (mengandung pasir). Derajat keasaman tanah optimum antara pH 5,5—6,5. Meskipun demikian, tanaman semangka toleran terhadap lahan asam (pH kurang dari 5) sehingga tanaman ini dapat dikembangkan di lahan gambut. Tanaman semangka menghendaki tempat yang tidak ternaungi atau mendapat sinar matahari penuh. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus-menerus.Tanaman menghendaki penyiraman 80% lebih (berada di tempat terbuka). Tujuannya agar matahari menyinari penuh (tidak ada naungan).

  1. Kegunaan

Buah yang matang dimakan segar sebagai buah meja. Rasanya manis sekali, segar, dan berair banyak. Bijinya dapat diasinkan menjadi kuaci yang gurih.

SUMBER: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah

Pertanianku