Pertanianku — Siapa yang tidak mengenal jamur, salah satu bahan pangan yang bisa diiolah menjadi beragam menu masakan. Permintaan jamur di pasaran tergolong bagus. Tak heran, banyak petani jamur yang menyampaikan kabar gembira atas keberhasilannya. Usaha ini memang mengandung risiko, sama seperti usaha budidaya lainnya. Namun, tahukah Anda, ada banyak alasan di balik potensi risiko yang membuat usaha budidaya jamur cukup prospektif untuk dijalani.

Daya serap pasar bagus
Di pasar tradisional, jamur merang, tiram, dan kuping menjadi idola karena harganya terjangkau. Sementara itu, jamur kancing dan shitake serta jamur-jamur ekspor lainnya unggul di pasar swalayan dan pasar-pasar modern. Adapun jamur ling zhi lebih banyak permintaannya dari balai-balai pengobatan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Stagnasi pasar sangat kecil karena dikonsumsi setiap hari
Kalau Anda berkunjung ke rumah makan seperti warteg atau warung nasi, pasti ada saja menu jamur. Hal ini menandakan jamur sudah menjadi salah satu bahan pangan yang sering dikonsumsi setiap hari. Kondisi tersebut menyebabkan permintaan jamur relatif stabil dan cenderung meningkat pada kondisi normal. Penurunan permintaan jamur hanya terjadi pada hari-hari raya karena saat itu masyarakat lebih cenderung mengonsumsi daging-dagingan.
Media tumbuh mudah diperoleh
Untuk Anda yang masih berpikir budidaya jamur itu sulit karena media tanamnya harus steril dan sebagainya, sepertinya Anda harus mengenal lebih dekat terlebih dahulu. Pasalnya, media tumbuh yang dibutuhkan oleh jamur itu sangat mudah didapatkan dengan hara yang murah. Media tumbuh yang dibutuhkan antara lain serbuk kayu, jerami padi, eceng gondok, kompos daun atau rumput, ampas tebu, sisa kertas, kulit kacang, dan bonggol jagung.
Tidak memerlukan keterampilan yang sangat tinggi
Usaha budidaya jamur tidak memerlukan keterampilan yang tinggi. Anda hanya perlu tekun, sabar, dan kreatif untuk menjalankan usaha ini hingga sukses.
Proses pemeliharaan terbilang mudah
Budidaya jamur di dalam rumah kumbung dapat memudahkan pembudidaya untuk memelihara kondisi jamur.
Tidak memerlukan lahan yang luas
Anda memang membutuhkan rumah kumbung untuk membudidayakan jamur. Akan tetapi, di dalam rumah kumbung tersebut terdiri atas rak-rak susun yang dapat mengefisiensikan ruangan sehingga produktivitas rumah kumbung terbilang tinggi.
Budidaya tidak mengenal musim
Jamur tidak mengenal musim sehingga Anda bisa membudidayakannya sepanjang tahun. Hal ini berarti Anda bisa memiliki pemasukan sepanjang tahun juga.
Pangan alternatif yang sehat nan lezat
Tidak pernah ada habisnya bila berbicara manfaat jamur. Bahan pangan alternatif ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh.
Tidak menimbulkan pencemaran
Limbah baglog sisa produksi bisa Anda olah kembali menjadi kompos. Kompos tersebut bisa digunakan untuk pupuk kolam ikan, campuran pakan ikan, kompos tanaman, campuran pakan ternak, dan media pemeliharaan cacing.