Pertanianku — Anda sebagai penikmat kopi pasti tahu dengan kopi hijau (green coffee beans) bukan? Meski bukan varian kopi baru, di Indonesia penikmat kopi hijau belum banyak. Atau, bahkan beberapa orang belum mengetahuinya bahwa ada kopi jenis ini. Padahal, kopi hijau sudah terkenal di beberapa negara.
Di kawasan Timur Tengah kopi ini sudah terkenal sejak 1000 tahun lalu. Sekarang, kopi hijau kembali menjadi idola para penikmat kopi, bersanding dengan berbagai jenis kopi yang lain. Cita rasa yang unik dan khas, dengan karakter rasa pahit yang spesifik, memberi sensasi rasa tersendiri bagi para penikmat kopi.
Yang membuatnya istimewa, kopi hijau juga diklaim memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya, menjadi minuman untuk pelangsing.
Kopi hijau sendiri merupakan biji kopi yang belum disangrai atau dipanggang (roasting). Berbeda dengan kopi ‘hitam’ yang sudah melalui proses pemanggangan atau penggorengan, kopi hijau diproses tanpa melalui tahapan penggorengan. Kopi ini diolah dari biji kopi kering hasil penjemuran atau pengeringan.
Buah kopi dipanen ketika sudah terlihat matang dan berwarna kemerahan. Biji di dalam buah kopi kemudian dipisahkan dari daging buah, dikeringkan, lalu dipilah untuk proses selanjutnya. Setelah biji kopi tersebut mengering, biji kopi akan mengeluarkan warna kehijauan. Dari sinilah nama ‘green coffee beans’ atau biji kopi hijau berasal.
Jenis kopi yang dipergunakan biasanya jenis arabika. Namun, tidak salah juga bila menggunakan kopi robusta atau campuran keduanya. Karena tidak melalui penggorengan, warna bubuk kopi menjadi hijau, dan rasanya cenderung pahit mirip rasa daun teh.
Untuk menikmatinya, kopi hijau bisa disajikan dalam bentuk ekstrak seperti kopi bubuk biasa. Namun, ada juga yang memanggang dengan alat panggang khusus terlebih dulu. Bahkan, saat ini sudah ada produsen kopi hijau yang menjual produknya dalam bentuk kopi kapsul.
Kini kopi hijau diyakini banyak pihak bisa menjadi obat dari beberapa jenis penyakit. Biji kopi hijau mengandung anti-oksidan dan komponen farmakologis aktif lainnya. Dua komponen penting biji kopi hijau adalah kafein dan chlorogenic acid. Chlorogenic acid diyakini sebagai bahan aktif utama pada biji kopi hijau yang berperan untuk menurunkan berat badan.
Ekstrak biji kopi hijau juga mengandung kafein, dimana beberapa studi menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan metabolisme hingga 3—11 persen, dan kandungan aktif utama yang menyebabkan itu juga chlorogenic acid.
Hal ini berdasarkan sebuah studi yang dilakukan dan menunjukkan bahwa chlorogenic acid juga dapat mengurangi penyerapan karbohidrat dari saluran pencernaan sehingga dapat menurunkan kadar gula dalam darah dan terjadi lonjakan insulin.
Dengan kata lain ekstrak biji kopi hijau dapat memperbaiki metabolisme glukosa dan menurunkan tekanan darah sehingga bermanfaat bagi orang yang menderita penyakit diabetes dan jantung. Penelitian lain yang dilakukan Nutritional Neuroscience, menunjukkan bahwa ekstrak kopi hijau dapat membantu melindungi tubuh dari risiko penyakit alzheimer.