Pertanianku – Di Indonesia, durian telah dibudidayakan selama berabad-abad di tingkat desa. Tidak ditemukan dokumen kapan durian mulai dibudidayakan. Namun, durian berkembang menjadi komersial diperkirakan sejak pertengahan abad 18, ketika raja-raja Mataram memperoleh sajian buah durian setiap perayaan kerajaan.
Durian banyak ditemukan di ketinggian 100—800 m dpl, umumnya tumbuh baik di dataran rendah sampai menengah terutama daerah perbukitan. Tanaman ini sudah menjadi komoditas yang memasyarakat dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia. Berdasarkan data dari Pusdatin Kementerian Pertanian, secara umum perkembangan luas panen durian di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Sejalan dengan perkembangan luas panennya, produksi juga cenderung mengalami peningkatan. Pada 2014, produksi durian mencapai 855.554 ton.
Tercatat pada 2013, produktivitas durian dapat menembus angka 12,39 ton/ha. Dari data statistik Kementerian Pertanian, di 34 provinsi terdapat areal pertanaman durian dengan Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang mendominasi produksi durian nasional.
Walaupun tidak memberikan kontribusi besar terhadap produksi di Indonesia, beberapa daerah juga merupakan daerah pusat pengembangan durian terkenal, yaitu Balaikarangan (Kalimantan Barat); Sumatera Selatan; Lampung; Nunukan (Kalimantan Utara); Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur); Kasongan (Kalimantan Tengah); Sulawesi Selatan; Banyuwangi, Wonosalam (Jawa Timur); Jepara, Purworejo (Jawa Tengah); Lombok Barat; Bangka. Namun demikian, umumnya pohon durian di daerah tersebut masih berupa tanaman liar di lahan semi hutan tanpa pengelolaan yang memadai.