Seperti Apa Sih Potensi Tepung Ubi Jalar?

Pertanianku — Pasti Anda tidak asing dengan ubi jalar bukan? Di Indonesia sendiri bahkan menemukan ubi jalar sangatlah mudah. Selain itu, harganya juga sangat murah. Ubi jalar merupakan salah satu umbi yang memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan tepung ubi jalar.

Ubi jalar memiliki prospek dan peluang yang cukup besar sebagai bahan baku industri pangan. Perkembangan pemanfaatannya dapat ditingkatkan dengan cara penerapan teknologi budidaya yang tepat dalam upaya peningkatan produktivitas serta tersedianya jaminan pasar yang layak.

Peningkatan produksi ubi jalar tersebut harus diikuti dengan teknologi pengolahan yang dapat menumbuhkan agroindustri ubi jalar. Bentuk agroindustri ubi jalar yang sudah berkembang adalah sebagai bahan campuran pada pembuatan saos tomat. Industri lain yang mempunyai prospek untuk dikembangkan adalah pengolahan tepung ubi jalar.

Tepung ubi jalar mempunyai banyak kelebihan antara lain lebih luwes untuk pengembangan produk pangan dan nilai gizi. Produk ini lebih tahan disimpan sehingga penting sebagai penyedia bahan baku industri dan harga lebih stabil. Selain itu, memberi nilai tambah pendapatan produsen dan menciptakan industri perdesaan serta meningkatkan mutu.

Cara pembuatan tepung ubi jalar juga tidak terlalu sulit. Pertama, sortasi umbi dengan membuang bagian yang busuk dan terkena serangan hama boleng. Ubi dicuci, dikupas, diiris tipis, baik disawut secara manual maupun menggunakan alat. Kemudian, hasilnya dijemur atau dikeringkan menggunakan alat pengering pada suhu 60° C hingga kering.

Selanjutnya, digiling dan dikemas dengan kantong plastik atau disimpan dalam toples/kaleng yang ditutup rapat. Untuk menghasilkan tepung ubi jalar yang baik, sawut/irisan umbi direndam terlebih dahulu di dalam larutan Na metabisulfit sebelum dijemur/dikeringkan. Penyimpanan tepung ubi jalar dapat dilakukan sekitar 6 bulan.

Hal yang perlu diperhatikan, kandungan pati di dalam bahan bakunya akan dipengaruhi oleh umur tanaman dan lama penyimpanan setelah panen. Umur optimal ubi jalar tercapai apabila kandungan patinya maksimum dan kandungan seratnya rendah.

Pada pembuatan tepung ubi jalar apabila dikehendaki kandungan patinya maksimum, ubi jalar hasil panen sebaiknya segera diolah dan tidak dilakukan penyimpanan. Namun demikian, waktu penyimpanan dapat dilakukan maksimum tujuh hari setelah panen.