Pertanianku — Berasal dari Maluku dan Papua, pohon sengon laut ternyata menyimpan banyak kegunaan. Kayu yang dihasilkan pohon sengon laut digunakan untuk berbagai keperluan industri, sedangkan pohon sengon laut sendiri digunakan sebagai peneduh. Seperti inilah penampakan pohon sengon laut yang banyak dibudidayakan tersebut.
Pohon sengon laut termasuk pohon yang bisa tumbuh hingga ukuran besar. Tingginya bisa mencapai hingga 40 meter di alam bebas. Sementara, diameter pohon sengon laut bisa mencapai lebih dari 100 cm membentuk batang utama yang lurus dan silindris. Batang utama ini merupakan batang bebas cabang atau clear bole hingga ketinggian 20 meter.
Bagian kulit kayu pohon sengon laut tidak berbanir. Warna pepagan ini kelabu keputih-putihan dengan tekstur yang licin atau agak berkutil dengan jajaran lentisel. Bagian tajuk pohon dengan nama ilmiah Parasebtrianthes falcataria ini rindang berbentuk payung dan renggang.
Jika dilihat lebih saksama, akan tampak ranting muda yang tumbuh bersegi dan berambut. Sementara, anak daun yang tumbuh berukuran kecil mudah rontok. Satu sirip daun bisa berjumlah 6—20 pasang daun karena daun pohon sengon laut berbentuk majemuk menyirip ganda. Anak daun ini berbentuk elips memanjang dengan bagian ujung yang sangat miring.
Bila sudah berbunga, akan tampak bunga sengon laut alias jeunjing yang kecil berwarna putih kekuningan. Bunga berbulu ini memiliki dua kelamin. Bunga akan terkumpul dalam malai bulir yang bercabang yang terletak di ketiak daun.
Bunga sengon laut memiliki mahkota yang berbentuk corong dengan kelopak bunga yang bergigi. Warna mahkota bunga ini putih dan berubah menjadi kekuningan. Bunga ini memiliki rambut dan benang sari yang berwarna putih akan tampak muncul keluar mahkota bunga.
Jika sudah terjadi pembuahan, akan muncul buah polong tipis yang menyerupai pita. Buah ini berbentuk lurus dengan panjang 6—12 cm. Bagian dalam polong akan keluar ketika polong memecah. Jika sudah tua, polong akan pecah dan akan mengeluarkan biji sejumlah 16 buah atau kurang dari itu.
Di wilayah asalnya, pohon ini terdiri atas tiga subspesies yang berbeda. Pertama adalah Parasebtrianthes falcataria falcataria atau P.f. falcataria yang tersebar di Maluku dan Papua. Kedua adalah P.f. salomonensis Nielsen yang tumbuh di Kepulauan Solomon. Sementara, yang ketiga adalah P.f. fulva Nielsen yang tumbuh di Pegunungan Papua.