Seperti Inilah Pohon Bidara Sebenarnya

PertaniankuPohon bidara dikenal juga sebagai widara. Tanaman yang memiliki nama ilmiah Ziziphus mauritiana ini dikenal punya segudang khasiat. Seperti apa pohon bidara sebenarnya?

Pohon bidara
Foto: instagram satvicfarms

Pohon bidara merupakan pohon kecil penghasil buah. Ia tumbuh di daerah yang cenderung kering. Bidara merupakan pohon kecil yang tumbuh bengkok. Tingginya hanya mencapai 15 meter dengan bagian batang 40 cm.

Pohon ini punya banyak cabang yang menyebar. Seringkali, cabang-cabang tersebut menjuntai. Bagian ranting tumbuh simpang siur. Bidara memiliki rambut-rambut pendek. Tumbuhan ini selalu hijau dan hanya kadang-kadang menggugurkan daunnya.

Daun bidara merupakan daun tunggal dengan letak saling berseling. Tepian daun rata atau sedikit bergerigi, sedangkan bagian atasnya gundul dan mengilap. Bagian bawahnya berambut keputihan. Ada tiga tulang daun yang tampak jelas membujur sejajar.

Perbungaan tumbuhan bidara membentuk payung yang menggarpu. Bunga ini tumbuh di ketiak daun. Bunganya sendiri berukuran kecil dengan garis tengah antara 2—3 cm. Warna bunga kekuningan dan baunya sedikit harum.

Buah bidara merupakan buah batu yang berbentuk bulat hingga bulat telur. Kebanyakan kultivar memiliki ukuran buah yang kecil. Kulit buah bisa halus atau kasar, mengilap, tipis namun liat. Warnanya kekuningan, kemerahan, hingga kehitaman jika sudah masak.

Bagian dalam buah yang berwarna putih adalah daging buah bidara. Rasanya masam hingga manis. Bijinya terdapat di bagian buah dan terlindung tempurung. Biji berwarna cokelat dan berbentuk jorong.

Pohon bidara tumbuh baik pada wilayah yang kering. Kualitas buahnya akan maksimal pada lingkungan yang panas, cukup terkena matahari, dan kering. Meskipun demikian, tumbuhan ini juga perlu musim hujan yang memadai untuk menumbuhkan organ tubuhnya. Bidara berkembang baik di wilayah dengan curah hujan 300—500 milimeter per tahun.

Bidara diperkirakan berasal dari Asia Tengah dan menyebar ke seluruh daratan Asia, Afrika, dan Madagaskar. Namun secara komersial, bidara hanya dikembangkan di daerah-daerah tertentu seperti India, Cina, dan Thailand.

Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama di daerah penyebarannya. Dalam bahasa Inggris, bidara dikenal dengan nama jujube, indian jujube, indian plum, dan chinese apple. Sementara, dalam bahasa Prancis, bidara dikenal dengan nama jujubier.

Di Laos, bidara dikenal dengan nama than, putrea dalam bahasa Thailand, dan manzanitas dalam bahasa Filipina. Sementara di Indonesia, bidara juga punya banyak nama antara lain widara (Jawa dan Sunda), bekul (Bali), hingga kalangga (Sumba).