Pertanianku — Serangan hama dan penyakit tanaman kemiri menjadi salah satu hambatan yang perlu diantisipasi. Biasanya, serangan tersebut terjadi saat langkah perawatan yang dilakukan tidak benar. Tidak menutup kemungkinan serangan hama dan penyakit juga bisa terjadi secara tiba-tiba walaupun perawatan sudah benar.
Beberapa hama dan penyakit kemiri ada yang dianggap berbahaya karena sangat merugikan tanaman. Itu sebabnya Anda perlu mengenalnya agar bisa mengantisipasi serangan dengan langkah yang tepat.
Hama
Hama yang sering menyerang tanaman kemiri adalah Megaselia sp. dan uret tanah. Megaselia sp. merupakan sejenis lalat berukuran 2 mm yang kerap menyerang biji kemiri di persemaian. Serangan hama ini dapat membuat biji cacat atau berlubang dan pertumbuhan kecambah tidak sempurna. Serangan lalat ini bisa membuat daya kecambah menurun, bahkan bisa menyebabkan gagal berkecambah.
Serangan hama Megaselia sp. bisa dicegah dengan mendisinfeksi media semai terlebih dahulu. Caranya, taburkan Furadan 3G, Diazinon 10G, atau insektisida lain dengan dosis yang sesuai. Sementara itu, serangan bisa diatasi dengan penyemprotan insektisida Lannate 25 WP, Larvin 75 WP, atau Sevin dengan dosis 2–3 gram/liter.
Hama uret tanah biasanya menyerang bagian akar yang berada di dalam tanah. Serangan hama ini bisa menyebabkan kulit akan rusak sehingga tanaman menjadi layu. Hama uret tanah bisa menyerang tanaman di segala umur, tetapi paling sering ditemukan menyerang tanaman yang masih dibibitkan.
Serangan uret tanah bisa dikendalikan dengan pemberantasan secara mekanis, yakni membunuh semua uret yang ditemukan. Pengedalian juga bisa dilakukan secara kimiawi dengan penyemprotan Endosulfan 0,1 persen ke seluruh areal kebun.
Penyakit
Penyakit yang sering menyerang tanaman kemiri adalah infeksi leher akar dan penyakit akar putih. Serangan infeksi leher biasanya menyebabkan daun-daun pada cabang bagian atas layu dan rontok.
Penyakit leher akar disebabkan oleh cendawan Ustulina deusta. Penyakit tersebut bisa dikendalikan dengan penyiangan dan membuat teras serta sistem drainase dengan hati-hati. Serangan penyakit infeksi leher akar yang sudah meluas perlu dimusnahkan agar tidak semakin meluas.
Penyakit akar putih disebabkan oleh Rigidoporus mircoporus. Cendawan tersebut menyebabkan daun tanaman menguning, pucat, tepi ujungnya terlipat ke dalam, dan rontok. Penyakit akar putih bisa dikendalikan dengan membakar sisa-sisa akar atau tunggul tanaman yang terserang jamur. Selanjutnya, tanami areal dengan tanaman penutup tanah. Anda dapat mencegah penularan dengan membuat parit isolasi.
Untuk mengobati tanaman yang sudah terserang tetapi masih bisa diselamatkan, bagian yang terserang penyakit dapat dikerok hingga bersih dan diolesi pelumas pelindung akar seperti Fomac dan Calisin Cp. Serangan cendawan juga bisa dibasmi dengan fungisida seperti Bayleton 250 EC dengan dosis 0,3 liter per hektare.