Pertanianku – Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan bahwa serapan beras hingga 17 Agustus 2016 lalu mencapai 2,1 juta ton. Jumlah ini masih lebih kecil dibandingkan target sebelumnya sebesar 3,2 juta ton.
“Sampai kemarin serapan beras kita sudah sekitar 2,1 juta ton. Dari rencana sampai 3,2 juta ton setara beras,” ucap Djarot seperti dilansir Okezone (19/8).
Adapun kontribusi panen raya dalam serapan ini adalah sebesar 1,9 juta ton. Sementara itu, untuk beras impor Djarot mengaku tidak mengingat lebih detail angka tersebut.
Ke depannya, untuk memperkuat kinerja Bulog dalam menyerap beras lokal, Djarot mengaku mendukung sepenuhnya program holdingisasi. Bulog dipastikan siap untuk mengikuti program ini.
“Holding itu akan membuat sebuah sinergi, itu membuat optimalisasi seluruh infrastruktur yang dimiliki. Memastikan ketersediaan, penyebaran atau keterjangkauan dan pada akhirnya akan menciptakan kestabilan harga,” jelas Djarot.
Namun, Djarot enggan membeberkan perusahaan apa saja yang nantinya akan berada di bawah Bulog apabila holding sektor pangan dapat dilakukan.
“Aduh saya enggak bisa bilang itu. Bukan saya ya, tunggu kementerian, saya takut salah omong,” tutup Djarot.