Pertanianku – Penyerapan beras yang dilakukan oleh Bulog Sub Divre Indramayu membuahkan hasil yang maksimal. Bagaimana tidak, serapannya meningkat pada 2016 lalu jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk mencapai target tersebut, jumlah mitra kerja pun ditambah.
Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Asep Buhori menyebutkan, target penyerapan pada tahun ini mencapai 99.500 ton setara beras. Jumlah itu meningkat dibandingkan target tahun sebelumnya yang hanya 95 ribu ton setara beras.
“Kami optimistis bisa mencapai target itu,” kata Asep, seperti dilansir Okezone (20/1/2017).
Asep menyebutkan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya menambah jumlah mitra kerja, dari 25 mitra kerja menjadi 49 mitra kerja. Selain itu, ada pula enam satker (satuan kerja) yang diterjunkan untuk melakukan penyerapan di penggilingan-penggilingan kecil.
Tak hanya menambah mitra kerja, keoptimisan pencapaian target juga berkaca dari penyerapan sepanjang 2016. Pada tahun lalu, dari target penyerapan yang mencapai 95 ribu ton, tercapai 104 ribu ton setara beras (106%).
“Panen di Indramayu tidak ada habisnya,” terang Asep.
Menurut Asep, banyak petani di Indramayu yang melakukan tanam gadu dua (IP tiga). Ditambah lagi, perluasan dan percepatan tanam hasil kerja sama antara pemerintah dan TNI. Hasilnya, produksi padi jadi berlimpah.
“Alhamdulillah tahun kemarin juga tidak ada bencana maupun serangan hama,” tutur Asep.
Asep mengakui, saat ini kegiatan penyerapan oleh Bulog Indramayu masih belum dimulai. Saat ini, baru dilakukan tahap verifikasi mitra kerja.
“Sekarang pun belum banyak yang panen. Baru nanti minggu keempat akan mulai penyerapan,” terang Asep.
Untuk harga gabah di tingkat petani, Asep menjelaskan, masih tinggi hingga di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang hanya Rp3.700 per kg untuk gabah kering panen (GKP). Sementara itu, di tingkat petani, GKP sekitar Rp4.000 per kg.
Asep mengungkapkan, hal itu tidak menjadi kendala dalam penyerapan oleh Bulog. Pasalnya, Bulog banyak melakukan penyerapan dalam bentuk beras, yang HPP-nya mencapai Rp7.300 per kg.