Pertanianku — Tahukah Anda, selain pohon ternyata serat rumput laut juga berpotensi menjadi bahan baku produksi kertas. Saat ini kebutuhan kertas dunia terus meningkat. Produksi kertas dan pulp global diperkirakan mengalami peningkatan hingga 77% pada 2020 nanti.
Ini disebabkan oleh peningkatan populasi dunia dan sejalan dengan peningkatan aktivitas literasi dan kualitas hidup masyarakat. Permintaan kertas yang tinggi ini akan memberikan tekanan tambahan untuk memanfaatkan sumber daya hutan yang semakin berkurang di dunia.
Salah satu serat alami alternatif yang bisa diupayakan menjadi substitusi bagi serat kayu adalah rumput laut. Rumput laut dapat dimanfaatkan menjadi bahan kertas karena ditemukannya serat yang memiliki fleksibilitas tinggi dan mengandung substansi perekat cair. Dengan begitu, proses ini aman bagi lingkungan dan tidak berdampak negatif bagi kesehatan.
Selain itu, rumput laut yang dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas juga memiliki kelebihan, yaitu minimnya komponen racun yang ada pada kertas. Hal ini disebabkan pada proses produksinya, pengolahan kertas dari rumput laut dapat menggunakan pemutih nonklorin serta pemilihan bahan kimia yang relatif aman.
Upaya pengembangan industri pengolahan rumput laut menjadi kertas didukung dengan fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen rumput laut terbesar di dunia. Menurut data Direktorat Jenderal Budidaya Perikanan, produksi rumput laut di Indonesia pada 2013 sebesar 8.181.654 ton, atau meningkat lebih dari dua kali lipat. Sebelumnya, produksi rumput laut pada 2010 hanya berkisar 3.915.017 ton.
Walaupun dapat dijadikan kertas, serat dari limbah pengolahan rumput laut memiliki kelemahan jika ditinjau dari segi kekuatan ikatan kertas yang dihasilkan. Faktor ini akan memengaruhi sifat fisik kertas, yaitu ketahanan tarik dan ketahanan sobek. Komposisi serat panjang dan serat pendek yang sesuai di dalam lembaran kertas akan memberikan formasi serat yang lebih baik.
Untuk membuat kertas yang memenuhi standar, perlu ada kombinasi serat yang cocok. Bahan serat kayu dari proses mentah atau yang didapat dari daur ulang kertas bisa ditambahkan untuk mendapat kombinasi yang diinginkan.
Disamping kekuatan ikatan serat yang rendah, kertas dari rumput laut memiliki keunggulan pada kecerahan, kehalusan, dan opasitasnya yang tinggi. Hal ini dikarenakan serat yang pendek dan sangat rapat sehingga area permukaan spesifik menjadi tinggi. Sifat kertas seperti ini sangat baik untuk dijadikan kertas cetak bernilai tinggi.