Sering Salah Paham, Begini Perbedaan Gula Merah dan Gula Aren

Pertanianku Perbedaan gula merah dan gula aren tidak banyak orang tahu. Keduanya malah sering disamakan. Beda dua jenis gula ini dapat dilihat dari penampakan fisik, rasa, proses pembuatan, hingga manfaat gula aren dan gula merah.

Perbedaan gula merah dan gula aren
Foto: pexels

Gula merah dan gula aren sama-sama terbuat dari nira, yaitu cairan yang diperoleh dari pohon keluarga palma. Pohon tersebut mencakup pohon kelapa, pohon aren, dan pohon siwalan.

Cara pembuatan gula merah sebagai berikut. Bunga atau mayang, yaitu bunga kelapa yang belum mekar diikat atau dipres dengan dua batang kayu di bagian pangkal bunga tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghambat proses pemekaran bunga.

Sari makanan yang seharusnya digunakan untuk membuat bunga mekar, justru menumpuk dan menjadi cairan gula mayang membengkak. Proses pembengkakan ini berhenti, kemudian batang mayang ditampung dengan timba dari daun pohon tersebut.

Karena banyaknya cairan yang dihasilkan, penampungan terjadi hingga dua sampai tiga kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan suhu tinggi hingga menjadi sangat kental.

Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun palma. Gula yang sudah membeku dan tercetak pada mangkok-mangkok tersebut siap dipasarkan.

Gula merah umumnya digunakan sebagai bahan baku kecap manis. Rasanya yang manis, legit, dan mudah leleh membuat gula ini juga diminati sebagai campuran berbagai masakan.

Pembuatan gula aren sedikit berbeda dengan gula merah. Pertama, bunga jantan pohon aren dikumpulkan terlebih dahulu dalam bumbung bambbu. Pengumpulan nira harus sangat berhati-hati karena nirat yang terfermentasi tidak bisa diolah menjadi gula.

Solusi mengatasi fermentasi tersebut adalah dengan menambahkan laru atau kawao. Fungsinya adalah sebagai pengawet alami.

Nira yang sudah cukup banyak kemudian dimasak dalam wajan. Salah satu cara agar hasil pemasakan nira jadi maksimal adalah mengunakan kayu aren yang sudah tua sebagai bahan bakar pemasakan. Hal ini karena kalori pada kayu jenis ini lebih tinggi sehingga pemasakan bisa lebih cepat.

Tips lain untuk memasak nira adalah tidak boleh menggunakan api yang terlalu besar sampai masuk ke wajan atau membakar gula yang sedang dimasak. Gula yang terbakar akan jadi hangus. Akibatnya, rasa yang terbentuk menjadi hitam dan rasanya pahit.

Gula aren terbentuk ketika nira yang dimasak sudah menjadi sangat pekat, sangat berat, dan putus-putus. Ciri gula aren yang sudah matang lainnya adalah bila cairan pekat tersebut dibentuk dalam air, akan membentuk benang yang tidak terputus. Adonan kemudian diangkat dan dicetak.

Gula aren berwarna lebih cokelat daripada gula merah. Selain itu, gula aren dapat membentuk kristal gula. Gula aren biasa digunakan sebagai campuran dalam berbagai minuman.

Gula aren juga memiliki khasiat antara lain baik untuk penderita diabetes karena kadar gulanya lebih rendah dibandingkan gula putih. Selain itu, gula aren juga baik untuk mencegah anemia karena kandungan zat besinya cukup tinggi.