Pertanianku – Lengkeng merupakan tanaman hutan yang tingginya dapat mencapai 40 m. Tanaman ini baik untuk mencegah erosi lereng.
a. Daun dan batang
Habitusnya sangat menarik, bentuk kanopi seperti payung. Berdaun rimbun, mirip daun rambutan kapulasan, yakni berukuran kecil, panjang (dengan ujung meruncing), dan berwarna hijau gelap. Batangnya bercabang banyak, arah cabang mendatar dan rapat.
b. Bunga
Bunga berumah dua, tetapi ada pula yang berumah satu (hermafrodit). Tanaman jantan hanya mempunyai benang sari (staminate) saja tanpa menunjukkan adanya putik (pistil). Pada tanaman yang berbunga sempurna (hermafrodit) ada yang bersifat betina (organ jantan/stamen dengan tepung sari tidak berfungsi) dan bersifat jantan (putik/pistil tidak berfungsi). Namun, pada tanaman berumah satu (monoecius) lainnya, kedua kelamin bunga (pistil dan stamen) berfungsi normal. Bunga tersebut umumnya terdapat dalam tandan yang keluar pada ujung-ujung cabang (ranting) dan berdiri tegak ke atas. Dengan demikian, dari luar tampak bagus di atas kanopi daun. Bunga dan buahnya beraroma harum spesifik sehingga buahnya mudah diserang kelelawar.
Biasanya, bunga menyerbuk silang dengan perantaraan lebah madu, semut, dan lalat. Petani lengkeng umumnya memanfaatka tanah di bawah tanaman lengkeng untuk memelihara lebah madu dalam sarang (glodok) untuk diambil madunya. Tanaman berbunga setahun sekali, biasanya pada bulan Agustus—Oktober. Buah matang empat bulan setelah bunga mekar.
c. Buah
Bentuk buah umumnya bulat hingga lonjong dan berwarna hijau. Setelah matang (tua), buah berwarna Bunga lengkeng dengan lalat penyerbuk. Beraroma harum kecokelatan. Bijinya satu, bulat, dan berwarna kehitaman. Biji tidak dapat disimpan lama karena cepat berkecambah setelah dilepas dari dagingnya. Daging buah terasa manis sekali dan harum.
d. Akar
Tanaman lengkeng berakar tunggang dan akar samping berjumlah banyak, panjang, dan kuat.
Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah