Sifat Hasil Pertanian Indonesia dan Cara Menanganinya

Pertanianku Sifat hasil pertanian penting diketahui, terutama jika hasil pertanian tersebut untuk keperluan penjualan. Hasil atau produk pertanian mempunyai sifat berbeda dengan produk nonpertanian. Umumnya, produk pertanian akan menghasilkan produk yang beragam.

Sifat hasil pertanian
Foto: Pixabay

Misalnya, dalam satu pohon jeruk tidak akan menghasilkan buah-buah jeruk yang memiliki kualitas yang sama dan identik. Dengan mengetahui sifat-sifat hasil pertanian agar Anda tahu cara menanganinya.

  1. Mudah rusak

Hasil pertanian memang tidak dapat bertahan dalam waktu lama tanpa penanganan tertentu. Namun, sifat ini juga sering disebabkan oleh rendahnya kualitas penangan pascapanen, seperti kandungan air yang terlalu tinggi sehingga produk mudah membusuk. Cara penanganannya, yaitu bisa dengan penyimpanan, pengolahan, dan distribusi.

Penyimpanan yang dimaksud ialah dengan menempatkan produk di tempat atau alat yang mampu menambah ketahanannya seperti mesin pendingin atau gudang yang sudah dimodifikasi. Terakhir, yaitu dengan cara mendistribusikan produk secara cepat sebelum produk mengalami perusakan.

  1. Musiman

Musiman artinya tidak setiap saat produk tersebut dihasilkan atau hasil produksinya akan diperoleh pada waktu-waktu tertentu. Sifat ini mengakibatkan ketidakstabilan harga produk tertentu di pasaran, kadang akan berharga tinggi dan kadang juga sangat rendah.

Penanganannya dengan cara penyimpanan dan pengolahan. Penyimpanan yang dimaksud ialah dengan tidak menjual semua hasil pertanian saat musim panen, sebagian hasil bisa disimpan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan mencegah turunnya harga produk karena jumlahnya yang terlalu banyak di pasar. Pengolahan juga dapat dilakukan agar produk menjadi berbeda, tahan lama, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

  1. Kualitas beragam

Hasil pertanian dapat dibilang selalu tergantung dengan alam. Manusia tidak bisa dengan pasti menjadikan produk yang dihasilkan akan seragam. Pada satu musim panen pasti akan ada perbedaan tiap unitnya, misalnya tidak mungkin ada satu pohon jambu yang mampu menghasilkan jambu-jambu yang sama (identik), pasti ukurannya akan berbeda-beda.

Cara menanganinya bisa dengan melakukan sortasi dan standarisasi. Cara ini dilakukan dengan mengumpulkan produk yang sama kualitasnya. Indikator yang bisa dipakai ukuran, berat, bentuk, warna, aroma, kesegaran, ataupun panjang produk. Jadi, dalam proses pemasaran bisa lebih mudah dalam penentuan harganya.

  1. Letaknya di pedesaan

Mayoritas semua hasil pertanian memang ditanam dan dihasilkan di wilayah pedesaan. Padahal, kebanyakan konsumennya ada di daerah perkotaan. Cara penanganannya ialah dengan distribusi, pengangkutan, dan pengolahan. Hasil pertanian harus didistribusikan ke luar pedesaan, pengangkutan harus dengan cara yang aman.

Jangan sampai saat proses pengangkutannya justru bisa merusak produk yang dibawa. Untuk mengurangi risiko tersebut, juga dapat dilakukan pengolahan terlebih dahulu.